Bank Raya mengumumkan perubahan logo baru untuk memperkuat positioning-nya sebagai bank digital yang menjadi bagian ekosistem BRI Group. Peran Bank Raya di group BRI ini sangat strategis hingga diposisikan sebagai digital attacker BRI Group yang menyasar segmen-segmen yang belum terjangkau oleh BRI.
Sebab itu, Bank Raya bermisi untuk menjangkau masyarakat lebih luas melalui penguatan sinergi di dalam ekosistem BRI Group melalui produk perbankan digital yang komprehensif (cross segment digital product).
Langkah ini tentunya sejalan dengan komitmen Bank Raya untuk memperkuat fundamental bisnis digital demi tumbuh berkelanjutan. Ada beberapa area strategis yang menjadi fokus perusahaan.
Pertama, memperkuat produk dan layanan perbankan digital yang membidik konsumen perorangan juga para pelaku usaha.Hal ini diwujudkan melalui beragam fitur pada aplikasi Bank Raya yang menghadirkan solusi perbankan digital end-to-end yang terintegrasi.
BACA JUGA: Kuartal III 2023, Bank Raya Cetak Laba Bersih Rp 14,7 Miliar
Kedua, scale up bisnis dengan cara partnership dan mengakuisisi end user melalui ekosistem BRI Group maupun ekosistem digital lainnya.
“Kami akan fokus menyasar niche market yang selama ini sulit atau belum terjangkau oleh BRI Group. Dengan berbagai layanan yang kami miliki, kami berfokus ke dua jenis bisnis, yakni saving dan lending,” ujar Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya saat meluncurkan logo baru Bank Raya di kantornya di Jakarta pada Rabu (8/11/2023).
Di logo barunya, perusahaan menambahkan kata “bank”, serta penambahan logogram BRI Group sebagai bentuk penguatan sinergi di dalam ekosistem BRI Group dengan dukungan akses dan jaringan terluas di Indonesia.
BACA JUGA: RUPSLB 2023 Bank Raya Umumkan Perubahan Susunan Manajemen
“Sejak bertransformasi menjadi bank digital, pertumbuhan bisnis digital Bank Raya telah berada di jalur yang tepat dalam mewujudkan misi kami sebagai digital attacker BRI Group,” tambah pria yang akrab disapa Bagus ini.
Perusahaan pun melaporkan, kinerja bisnis digital Bank Raya yang mengalami peningkatan hingga Triwulan III/2023. Dari sisi digital lending, terdapat kenaikan pinjaman sebesar 45,3% (yoy) sehingga pinjaman digital Bank Raya tercatat sebesar Rp 943,5 miliar.
Pertumbuhan ini tidak lepas dari hasil scale up bisnis melalui ekosistem digital. Sejalan dengan pertumbuhan digital lending, kinerja digital saving juga tercatat tumbuh sebesar 77,5% (yoy) menjadi Rp 775,4 miliar hingga Triwulan III/2023.
“Pertumbuhan juga terlihat pada jumlah user yang menjadi 770 ribu CIF. Hingga September 2023, jumlah transaksi pada aplikasi Bank Raya melesat hingga 287,8%,” tutup Bagus.