Perkuat Strategi Online Jadi Cara Mandiri Tunas Finance Bertahan Saat Pandemi
Industri multifinance sedang terombang-ambing karena pandemi COVID-19. Mandiri Tunas Finance (MTF) sebagai salah satu pelaku di industri ini memutar otak mencari strategi agar bertahan, serta mempersiapkan diri setelah pandemi berakhir.
Dalam acara Industry Roundtable: Surviving The COVID-19, Preparing The Post, Harjanto Tjitohardjojo, Sales & Marketing Director PT Mandiri Tunas Finance menyampaikan beberapa strategi MTF selama masa pandemi.
“Saya membayangkan Mandiri Tunas Finance seperti sebuah kapal besar di tengah samudera yang sedang menghadapi suatu badai. Tapi tentu kami tidak boleh berhenti, kami harus terus bergerak maju,” pungkas Harjanto, Selasa (16/06/2020).
Agar tetap bertahan, MTF memperkuat strategi mereka pada branding dan penjualan atau sales dengan memanfaatkan platform online. Pada online branding strategy, MTF berfokus pada tiga area, yaitu chatting, searching, dan gaming.
Di area chatting, MTF telah meluncurkan Marsha atau Mandiri Tunas Sahabat Anda, yang merupakan chat bot Mandiri Tunas Finance yang menggunakan artificial intelligence (AI), di mana para customer dapat bertanya mengenai apapun seperti angsuran, cicilan BPKB, dan sebagainya.
MTF juga bekerja sama dengan berbagi e-commerce dan marketplace, maupun agregator untuk strategi online branding, seperti Tokopedia, JD.iD, AturDuit, dan CekAja. Tidak hanya itu, perusahaan ini meluncurkan aplikasi MTF GO untuk memperkuat layanan customer experience mereka. Melalui aplikasi ini konsumen dapat mengakses berbagai layanan secara online.
Sementara itu, di ranah gaming, sebagai salah satu strategi soft-branding, MTF meluncurkan game bernama MTF Go Race yang dapat didownload di Play Store maupun App Store. “Peluncuran aplikasi game ini adalah cara bagaimana kita mulai memasuki alam bawah sadar dari platform gaming,” tambah Harjanto.
Selain strategi branding, adapula strategi penjualan secara online. Pertama, membuat virtual event seperti conference, gathering, dan webinar. Kedua, bekerja sama dengan berbagai platform online seperti e-commerce dan dealer online. Ketiga, merekrut re-seller atau Wira Agent Project. Melalui agen tersebut, MTF mulai masuk ke pembiayaan multi guna seperti biaya untuk sekolah atau renovasi rumah. Keempat, API Project (Application Programming Interface).
“MTF sebagai anak perusahaan dari Mandiri biasanya kami mendapatkan konsumen berdasarkan referral. Jika referral sebelumnya melalui WhatsApp ataupun telepon, saat ini kami mengembangkan sistem yang dapat memilih customer melalui data analytics. Melalui data tersebut kami membuat personalized offering atau penawaran yang dipersonalisasi berdasarkan kebutuhan konsumen,” jelas Harjanto.
Editor: Ramadhan Triwijanarko