Perlambatan ekonomi yang melanda dunia dan merembet ke Indonesia, belum berpengaruh pada arus barang, khususnya peti kemas yang melalui di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Hingga paruh pertama tahun 2015 ini arus peti kemas di pelabuhan ini masih relatif stabil. Terlihat dari realisasi arus peti kemas yang keluar masuk melalui beberapa terminal petikemas, seperti Terminal Berlian, terminal konvensional (Jamrud, Nilam, dan Mirah), serta Terminal Teluk Lamong.
Menurut data dari Pelindo III, hasil realisasi arus peti kemas sepanjang semester 1 tahun 2015, tercatat sebanyak 1.268.158 boks atau setara dengan 1.512.433 TEUs. Angka ini relatif sama dengan dengan realisasi semester I tahun 2014 yang tercatat 1.268.723 boks atau setara dengan 1.516.558 TEUs. Realisasi arus peti kemas di semester I tahun ini bahkan lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2013 dan 2012.
“Realisasi tersebut menunjukkan peningkatan bila dibandingkan paruh tahun 2013 lalu yang tercatat 1.226.938 boks atau setara dengan 1.466.543 TEUs. Sedangkan realisasi paruh tahun 2012 lalu tercatat 1.166.233 boks atau setara dengan 1.392.982 TEUs,” ujar Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III Edi Priyanto dalam siaran persnya.
Edi menambahkan bahwa sepanjang tahun 2014 lalu, realisasi data peti kemas yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak tercatat 2.608.321 boks atau setara dengan 3.105.827 TEUs. Arus petik kemas di tahun 2014 tersebut meningkat sebesar 3,7% dibandingkan catatan peti kemas tahun 2013 yang tercatat 2.517.017 boks atau setara dengan 2.993.931 TEUs.
Tidak hanya peti kemas, arus barang jenis general cargo dan curah kering juga menunjukkan tren peningkatan di semester I tahun 2015. Tercatat ada 6.698.870 ton general cargo atau meningkat 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 6.642.547 ton. Sedangkan dalam satuan curah kering, tercatat 591.693 meter kubik atau meningkat 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 542.149 meter kubik. Barang jenis general cargo dan curah kering dinyatakan dalam satuan ton dan meter kubik.
Arus Kapal
Sepanjang Januari hingga Juni 2015, jumlah kapal yang masuk di Pelabuhan Tanjung Perak tercatat sebanyak 6.645 unit. Dari data tersebut terjadi penurunan sebesar 2% dalam jumlah unit kapal, dibandingkan dengan realisasi semester I tahun 2014 yang terdapat 6.795 unit kapal. Namun dalam satuan berat kapal, terjadi kenaikan 3% dari 36.437.432 GT di periode yang sama tahun lalu menjadi 37.428.727 GT.
Pelindo III optimistis bahwa di sisa waktu tahun ini arus peti kemas akan terus meningkat. Hal ini berdasarkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur dan Kawasan Indonesia Timur yang diprediksi mulai terlihat pada semester II tahun 2015. Peningkatan arus peti kemas dari tahun ke tahun juga dipicu oleh kian diminatinya sarana pengiriman barang dengan peti kemas oleh kalangan pelaku usaha. Hal tersebut terbukti dari meningkatnya arus peti kemas di seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia “Prediksinya, arus barang ke wilayah tersebut akan terus mengalami pertumbuhan yang cukup baik,” kata Edi optimistis.