Perluas Hilirisasi, Jokowi Bakal Setop Ekspor Kopi hingga Kakao Mentah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal memperluas kebijakan hilirisasi industri tidak hanya pada komoditas pertambangan saja. Kepala negara mendorong adanya hilirisasi produk pertanian sehingga memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Jokowi menuturkan berdasarkan hasil kebijakan hilirisasi pertambangan di sektor nikel, terdapat peningkatan nilai tambah yang sangat signifikan. Sejak ekspor nikel dihentikan dan diolah di dalam negeri, nilai tambahnya meroket dari US$ 1,4 miliar menjadi US$ 2 miliar dan kini angkanya menembus US$ 34,8 miliar.
BACA JUGA: Jokowi Ungkap Freeport Hasilkan 60 Ton Emas per Tahun
“Ini merupakan lompatan yang besar sekali dan begitu terlihat hasilnya,” kata Jokowi dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (8/10/2024).
Menurutnya, hilirisasi akan terus didorong pada sektor padat karya, seperti pertanian, kelautan, dan pangan agar bisa memberikan nilai tambah di seluruh sektor ekonomi. Di sektor pertanian, Indonesia akan menghentikan ekspor kopi mentah, kakao, lada, dan nilam.
BACA JUGA: Investasi di IKN Baru Separuh, Jokowi Sebut Investor Harus Diseleksi
Hal itu lantaran melihat besarnya potensi yang ada di Indonesia dengan luas kebun kopi yang mencapai 1,2 juta hektare (Ha). Lalu ada pula lahan kakao seluas 1,4 juta Ha, lada 172 ribu, dan nilam 12.000 Ha.
Begitu pula yang terjadi di sektor kelautan dengan potensi komoditas rumput laut yang cukup besar. Kepala negara menyebut Indonesia memiliki pesisir pantai sepanjang 80.000 kilometer (km) yang bisa dijadikan sebagai pusat produksi rumput laut.
Untuk produknya ketika ekspor sudah dihentikan, kata Jokowi, pemerintah bisa mengubah hasil pertanian tersebut menjadi berbagai macam produk olahan makanan, kosmetik, pupuk organik, hingga menjadi bioavtur.
“Langkah ini akan memberikan dampak kepada rakyat sangat besar dan memberikan nilai tambah. Sehingga target-target pertumbuhan ekonomi bisa diperoleh,” tutur Jokowi.
Editor: Ranto Rajagukguk