Berdasarkan data Colliers Indonesia, jumlah pasok tahunan apartemen di kawasan Jakarta pada tahun 2018 mencapai angka 17.524 unit. Angka ini naik sebesar 116% bila dibandingkan dengan pasok pada tahun 2017.
Namun, tingkat serapannya cenderung stagnan. padahal sudah ada stimulus yang diberikan oleh pemerintah. hal ini ditambah dengan lemahnya permintaan dari sektor ekspatriat membuat tingkat hunian apartemen sewa di Jakarta turun sebesar 1,4% bila dibandingkan tahun 2017.
Sementara itu, riset Colliers Indonesia juga mencatatkan bahwa pertumbuhan harga tahunan apartemen di Jakarta tercatat lebih rendah (2,5%) bila dibandingkan dengan tingkat inflasi di tahun 2018, yakni 3,13%.
Menurut Senior Associate Director Research Colliers Ferry Salanto tren pelambatan ini besar kemungkinan masih akan terjadi di tahun 2019. “Investor masih enggan membeli properti di tahun ini karena yield yang ditawarkan menunjukan tren penurunan. Bahkan lebih rendah dari yield deposito saat ini,” ungkap Ferry.
Sebagai informasi, yield yang ditawarkan oleh deposito berada pada angka 6,5%. Sementara, data Colliers menunjukan bahwa untuk imbal hasil dari investasi properti hanya memberikan angka 5,5%.
Tahun 2019 ini permintaan akan apartemen masih akan stagnan. Ia menilai orang masih menunggu sampai hasil dari pemilu di bulan April. Indikator tambahannya adalah potensi kenaikan suku bunga dan kemungkinan pelemahan rupiah akibat ketidakpastian pasar global.
Ferry mengingatkan bahwa kondisi ini berlaku bagi investor buyer. Sementara bagi end user selama apartemen tersebut sesuai dengan bujet dan preferensi, maka konsumen akan tetap membeli unit.
Editor: Sigit Kurniawan