Permintaan Industri Otomotif Tinggi, TUV Rheinland Indonesia Bangun Glass Lab
TUV Rheinland Indonesia membangun Glass Lab Laboratorium Pengujian Kaca Kendaraan Bermotor di Indonesia guna meraup permintaan uji sertifikasi dari industri otomotif yang tinggi.
Dengan diresmikannya Laboratorium Pengujian Kaca Kendaraan Bermotor oleh TUV Rheinland Indonesia ini, juga merupakan cerminan dari potensi pertumbuhan jangka panjang dalam industri kaca kendaraan bermotor di Indonesia.
“Akreditasi ini tidak hanya mendukung upaya pemeriksaan dan sertifikasi dengan standar nasional, tetapi juga memberikan manfaat bagi konsumen dalam aspek keselamatan dan kualitas produk kaca kendaraan bermotor. Di mana saat ini terdapat tingginya permintaan kaca dari industri otomotif untuk mengejar penjualan satu juta unit mobil dan ekspor 500.000 unit kendaraan,” kata Sekretaris Utama BSN, Deputi Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bidang Akreditasi dan Sekretaris Jenderal Komite Akreditasi Nasional (KAN) Donny Purnomo di Taman Tekno BSD, Tangerang, Kamis (23/11/2023).
BACA JUGA: TUV Rheinland Indonesia Kejar Pertumbuhan Bisnis Hingga 17%
Keberadaan laboratorium ini diharapkan memberikan kepercayaan kepada pelaku industri, meningkatkan daya saing produk kaca kendaraan bermotor di Indonesia, sekaligus mendukung pertumbuhan ekspor dan impor. Kredibilitas laboratorium yang terakreditasi oleh KAN, memberikan keyakinan kepada pelaku industri terkait kualitas produk mereka.
“Program sertifikasi ini bukan hanya sekadar langkah teknis, namun juga merupakan dorongan strategis yang berpotensi memengaruhi industri lokal serta pelaku ekspor dan impor di tanah air. Dengan kemampuan dan kredibilitas tinggi, laboratorium ini menjadi ujung tombak dalam menjalankan pengujian sesuai dengan parameter penuh persyaratan pengujian SNI,” kata I Nyoman Susila Managing Director, TUV Rheinland Indonesia.
TUV Rheinland telah aktif di pasar Indonesia sejak tahun 1980. Setelah mendirikan kantor di Jakarta tahun 1996, TUV Rheinland Indonesia meluncurkan bisnis uji tipe untuk komponen otomotif pada tahun 1998 dan menerima akreditasi dari KAN untuk persetujuan produk SNI (LSPr-026) tahun 2009.
BACA JUGA: Rayakan Hari Penglihatan Sedunia, Rohto Bagikan Kacamata Gratis untuk Pelajar
Tiga tahun kemudian, TUV Rheinland Indonesia mendirikan laboratorium keselamatan peranti listrik rumah tangga dan laboratorium pelek kendaraan di tahun 2012.
“Laboratorium Pengujian Kaca Kendaraan Bermotor ini adalah bagian dari strategi global TUV Rheinland, dimana grup perusahaan kami ingin terus memperluas dan memperkuat jaringan serta pelayanan di berbagai negara dan berinvestasi di pasar-pasar yang memiliki potensi bisnis jangka panjang,” kata Matthias Schubert, Business Executive Vice President Mobility TUV Rheinland Global.
Editor: Ranto Rajagukguk