Permintaan Melemah, Ekspor Batik Terkontraksi 8,29%

marketeers article
Museum Batik Danar Hadi. (Sumber: Pariwisata Solo)

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan ekspor produk batik Indonesia mengalami kontraksi sebesar 8,29% pada kuartal II tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Hal ini disebabkan lantaran melemahnya permintaan batik global.

Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian menjelaskan sebagai bagian dari sektor industri tekstil dan pakaian jadi yang memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional, industri batik kini juga turut menghadapi tantangan dengan melemahnya permintaan di pasar ekspor. Kondisi kian diperburuk dengan membanjirnya produk impor yang menyebabkan turunnya permintaan domestik.

BACA JUGA: 5 Museum yang Mengenalkan Aneka Batik Asli Indonesia

“Nilai ekspor industri batik sampai triwulan II tahun 2024 mencapai angka US$ 8,33 juta, mengalami kontraksi sebesar 8,29% dibanding periode yang sama di tahun 2023,” kata Agus melalui keterangan resmi, Kamis (3/10/2024).

Meskipun terjadi tren negatif dari sisi ekspor, Agus menyebut saat ini batik Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan sebagai salah satu warisan budaya yang diakui dunia. Dengan keunikan motif, teknik pembuatan, dan makna filosofis yang tinggi, batik tidak hanya menjadi identitas bangsa, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Tanah Air.

BACA JUGA Hari Batik Nasional, Intip 5 Merek Batik yang Telah Mendunia!

“Sebagai simbol kebanggaan nasional, industri batik kini beradaptasi dengan tren global tanpa kehilangan nilai tradisional, serta menciptakan peluang baru baik di pasar lokal maupun internasional. Oleh karena itu, kami terus berkomitmen untuk melestarikan, mengembangkan dan memajukan pelaku industri batik melalui sinergi yang dilakukan bersama berbagai pihak,” ujarnya.

Di sisi lain, Agus turut menyoroti tentang pentingnya pelestarian dan perlindungan pada komoditi batik. Tahun ini, Batik Tulis Gedhog Tuban yang menjadi ikon HBN telah difasilitasi pendampingan dalam rangka pengajuan permohonan perlindungan Indikasi Geografis (IG) dan dipromosikan pada Peringatan Hari Batik Nasional 2024.

“Batik Tulis Gedhog Tuban yang sepenuhnya dibuat dan berasal dari Tuban, mulai dari bahan baku kapas sampai proses pembuatannya, sehingga menghasilkan potensi dampak ekonomi yang luas pada masyarakat khususnya Tuban,” ucapnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS