Minyak kelapa sawit merupakan komoditas yang sangat populer digunakan dalam banyak produk konsumen. Sebut saja minyak goreng, margarin, cokelat, es krim, sabun, kosmetik, bahan bakar untuk mobil, hingga pembangkit listrik. Penggunaannya yang masif menyebabkan pentingnya memproduksi minyak kelapa sawit yang ramah lingkungan.
Irwan Gunawan, Deputy Director WWF-Indonesia menyampaikan, kondisi keanekaragaman hayati global termasuk Indonesia sudah pada level yang sangat memprihatinkan. Salah satu faktor yang mendorong laju penurunan keanekaragaman hayati adalah dari pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan termasuk industri kelapa sawit.
“Untuk memastikan kelestarian keanekaragaman hayati maka perlu adanya terobosan baru dalam mendorong industri kelapa sawit yang berkelanjutan,” kata Irwan dalam peluncuran Youth Leader in Sustainability di Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Tiur Rumondang, Direktur The Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Indonesia mengatakan, produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan yang telah mendapat sertifikat RSPO secara global saat ini mencapai 12,15 juta ton, atau 17% dari total produksi minyak kelapa sawit dunia. Indonesia menyumbang 58% produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan dari total volume minyak kelapa sawit yang bersertifikat RSPO.
“Namun, penyerapan minyak kelapa sawit berkelanjutan di dalam negeri masih tergolong minim karena permintaan konsumen di Indonesia masih rendah,” kata Tiur.
Untuk mengedukasi konsumen Indonesia mengenai minyak kelapa sawit berkelanjutan, dampak positifnya terhadap lingkungan, dan masyarakat, RSPO menginisiasi program pencarian duta Youth Leader in Sustainability. Program ini akan berlangsung dari Januari hingga Mei 2017 dengan serangkaian kegiatan mulai dari roadshow ke berbagai universitas, seminar, hingga tahapan penyeleksian.
“Dengan lebih banyaknya kegiatan edukasi seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran konsumen yang didukung dengan peningkatan permintaan atas produk yang berbasis minyak kelapa sawit berkelanjutan,” tambahnya.
Dalam kompetisi ini, akan dipilih sepuluh mahasiswa yang akan diundang untuk penjurian. Tiga pemenang akan dipilih sebagai duta Youth Leader in Sustainability. Para pemimpin muda ini akan diberikan kesempatan untuk magang selama enam bulan di kantor RSPO dan para mitra pendukung program ini serta dapat mewujudkan ide kampanye sustainability selama magang.
Editor: Sigit Kurniawan