Organisasi non-profit asal Canada, Technology, Entertainment, Design (TED) memberi lisensi kepada Universitas Prasetiya Mulya (PrasMul) untuk menggelar TEDx di Indonesia. Mengangkat tema “Forward”, acara ini digelar di Kampus Universitas Prasetiya Mulya, Jumat (11/08/2017).
Sesuai dengan misi utama TED, ‘Ideas Worth Spreading’, organisasi ini bergerak melalui aktivitas konferensi yang berisi persentasi inspiratif. Pertama kali digelar di Vancouver, British Columbia, Canada, kini TED hadir di hampir seluruh negara melalui lisensi TEDx.
Universitas Prasetiya Mulya berhasil memperoleh lisensi ini dan menggelar TEDxUniversitas Prasetiya Mulya Jakarta. Wakil Dekan Universitas Prasetiya Mulya Rudy Handoko mengatakan, ‘Forward’ sebagai tema yang diangkat pada TEDx kali ini berangkat dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat.
“Lingkungan bisnis bergerak kian cepat, dan Indonesia diprediksi mengalami bonus demografi di tahun 2020-2030. Berangkat dari fenomena ini, PrasMul memilih tema ‘Forward’ yang bermakna melangkah maju dengan melihat peluang yang tersembunyi di balik ketidakpastian dunia bisnis,” terang Rudy.
Lead Organizer TEDxUniversitas Prasetiya Mulya Erwin Tobing menambahkan, tema ‘Forward’ diharapkan dapat membangun self respect pada diri audiens.
“Ekspektasi TEDx melalui tema ini adalah membangun self respect bagi orang-orang agar bertanya kepada diri mereka sendiri, bagaimana cara mereka move forward untuk dapat maju di bidangnya masing-masing,” jelas Erwin.
TEDxUniversitas Prasetiya Mulya Jakarta dihadiri pembicara dari beragam latar belakang, mulai dari industri kreatif hingga finansial. Erwin mengatakan, para pembicara yang dipilih adalah mereka yang mampu memberikan dampak kepada komunitas dan sukses dengan cara mereka sendiri.
Erwin menyebutkan, terdapat tujuh pembicara yang hadir dalam acara kali ini, yaitu Nikita Dompas, Edwin J Tanga, Dewi Candraningrum, Frederik Rasali, Ayudia Bing Slamet bersama Ditto, David Soong, dan Rian Ernest.
Menurut Erwin, tidak ada kesulitan yang dialami selama memasarkan acara ini. Pasalnya, TED sendiri memiliki branding yang cukup kuat, Ideas Worth Spreading.
Ia mengatakan, mereka hanya melakukan pemasaran melalui Sosial Media dan Personal Invitation. Hasilnya, kurang dari dua minggu seluruh kursi terisi penuh oleh undangan.
Setelah mendapat antusias yang cukup tinggi dengan jumlah penonton 100 orang, PrasMul berencana menggelar kembali acara ini dengan menambah kapasitas penonton di tahun depan.
“Kami menargetkan jumlah penonton pada tahun depan bertambah dua kali lipat atau mencapai 200 orang agar lebih banyak inspirasi yang bisa disebar, tentunya dengan ide-ide yang menarik dan lebih inspiratif,” kata Erwin.
Bagaimana? Anda tertarik mengikuti TEDxUniversitas Prasetiya Mulya tahun depan?