Persoalan Keamanan Siber di Indonesia Tak Main-main

marketeers article

Keamanan siber di Indonesia bukanlah hal yang main-main. Bukan hanya akun Facebook atau media sosial lainnya yang kerap dibajak, ancaman keamanan siber juga menghantui para pemilik usaha. Menurut data Badan Siber dan Sandi Negara, di Indonesia ada sekitar 140 juta serangan siber di negeri ini.

Tentu hal ini merugikan jika perusahaan. Bayangkan, serangan seperti Ransomware bisa meminta tebusan sekitar US$ 133 ribu. Melihat kondisi ini, Tarsus Indonesia, perusahaan business-to-business (B2B) yang bergerak di bidang event, pameran, konferensi, dan media membawa edisi ke-4 dari ajang bisnis dan edukasi keamanan siber dan informasi terbesar di Indonesia, Cyber Security Indonesia (CSI) 2018.

Diadakan satu lokasi dengan edisi pertama dari Indonesia Fintech Show (IFS) 2018 -ajang pameran industri financial technology- CSI 2018 akan digelar pada 5 – 7 Desember 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). Acara ini juga berdampingan dengan ajang pameran industri penerbangan Airport Solution Indonesia 2018.

“Visi ekonomi Indonesia 2020 menuju The Digital Energy of Asia menjadi salah satu semangat perusahaan dalam menghadirkan CSI 2018 dan IFS 2018 secara bersamaan,” kata Cheah Wai Hong, Portfolio Direktur dari Cyber Security Indonesia dan Indonesia Fintech Show dalam siaran persnya.

Menurutnya, menghadapi era teknologi dan digital yang semakin berkembang pesat, ketahanan nasional akan keamanan siber sangatlah penting. Hal ini guna mencegah tindak-tindak kriminal dan menjaga keamanan industri-industri teknologi, contohnya adalah industri fintech. Layaknya sebuah pameran, Cyber Security Indonesia 2018 hadir membawa produk dan solusi inovatif dalam ruang lingkup industri keamanan siber dan informasi yang nantinya akan dipamerkan oleh para eksibitor pameran.

Selain pameran, CSI 2018 juga menghadirkan program konferensi selama tiga hari yang membawa seluruh stakeholders mulai dari regulator hingga end users untuk saling berbagi informasi. Pemahaman terhadap topik-topik hangat seputar industri keamanan siber dan informasi pada tahun ini, seperti National Security Focus, Critical Infrastructure Focus, dan Smart City (Industrial IoT) Focus juga dihadirkan.

Tidak sampai di sana. CSI 2018 juga mengadakan Jakarta Hacking Competition (JHCom), yang dimulai pada tanggal 5 – 7 Desember 2018 di lokasi acara. JHCom merupakan kompetisi nasional yang membawa tema keamanan siber dengan metode online dan offline. Kompetisi ini menyuguhkan permainan Capture the Flag (CTF) dan Computer Network Defense (CND).

“Kami berharap CSI 2018 bisa menjadi platform bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada dalam industri keamanan siber yang dapat memberikan insight, koneksi, serta peluang bisnis baru,” tutup Cheah.

Related