Personalisasi, Senjata Spotify Memenangkan Pasar Asia

marketeers article
Spotify Loud & Clear. Foto: Marketeers

Di tengah persaingan ketat streaming industry, Spotify terus berinovasi untuk tetap relevan dan menarik bagi penggunanya di Asia. Platform ini telah berhasil menyesuaikan strategi pemasarannya untuk efektif menjangkau beragam selera musik di seluruh Asia.

Menurut Kossy Ng, Head of Music Spotify, Southeast Asia, layanan ini sangat mementingkan representasi. 

“Di Indonesia, terutama, Anda akan melihat bahwa kami mewakili berbagai genre dalam ekosistem playlist. Ada playlist untuk pop Indonesia, indie, hingga musik-musik Jawa. Kami melihat data dan tren serta consumer behavior untuk mengetahui apa yang sedang didengarkan oleh audiens, kemudian menciptakan strategi berdasarkan hal tersebut,” kata Kossy dalam one on one interview yang dilakukan bersama Marketeers, Rabu (17/7/2024).

BACA JUGA: Kembangkan AI untuk Musik, YouTube Dekati 3 Label Raksasa

Dengan strategi ini, pengguna dapat menemukan berbagai jenis musik di platform tersebut. Spotify juga tidak hanya fokus pada artis yang sudah mapan, tetapi juga selalu mencari artis baru yang sedang naik daun. 

“Kami memiliki program musik global seperti Radar untuk mendukung artis yang baru muncul dan memberi mereka kesempatan untuk didengar,” ujar Kossy.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Spotify, audiens muda di Asia, terutama Indonesia sangat menyukai interactivity dan sharing. Hal ini memengaruhi pengembangan fitur produk di platform tersebut, seperti berbagi lagu dan lirik. 

“Kami tahu bahwa audiens lokal menyukai fitur ini, dan ini membantu kami dalam membentuk marketing communication yang ingin kami sampaikan ke pasar serta merancang fitur produk apa yang cocok untuk mendorong keterlibatan para audiens muda ini,” ucap Kossy.

Untuk memperkuat kehadirannya di Asia, Spotify menghadirkan playlist yang tidak hanya tersedia di satu pasar, tetapi dapat diakses dari berbagai pasar. Ini memungkinkan musik bergerak tanpa batas negara, memberikan eksposur lebih besar bagi artis. 

“Misalnya, ketika lagu dari penyanyi Indonesia Pamungkas, yakni To The Bone, menjadi viral, kami memperkuatnya di seluruh Kawasan. Hal ini memungkinkan penyanyi tersebut untuk mendapatkan penggemar di luar Indonesia, seperti Filipina, Singapura, dan memulai tur Asia nya,” kata Kossy.

BACA JUGA: Ramaikan Industri Musik Tanah Air, Decitra Debut Single “Bisa-bisanya Kamu”

Diferensiasi

Dengan meningkatnya kompetisi streaming di Asia, Spotify membedakan dirinya dengan berfokus pada artis dan user experience (UX). 

“Kami terus berinvestasi dalam personalisasi, meluncurkan fitur-fitur baru seperti Daylist yang diperbarui tiga kali sehari. Kami juga memperhatikan tren lokal, seperti menyediakan konten K-pop yang disesuaikan untuk pasar Indonesia,” ujarnya.

Dengan berinovasi dan menjaga artis sebagai inti dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh platform tersebut, Spotify berharap dapat terus sukses di tahun-tahun mendatang. 

“Kami akan terus berinovasi, meningkatkan pengalaman pengguna, mendukung artis baru, dan menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar lokal,” tutur Kossy.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS