Pertama di Dunia, Suzuki Marine Hadirkan Alat Pengumpul Plastik Mikro
Sampah plastik, khususnya plastik mikro menjadi masalah besar yang mengancam kerusakan ekosistem laut. Kondisi ini pun telah menjadi isu global dan mendapatkan perhatian dari banyak pihak. Berangkat dari persoalan tersebut, Suzuki Marine -divisi dari Suzuki- melalui gerakan Suzuki Clean Ocean Project telah menciptakan alat pengumpul plastik mikro pertama di dunia yang dapat dipasang di mesin tempel.
Suzuki Clean Ocean Project sendiri merupakan gerakan peduli lingkungan laut yang sudah berjalan 10 tahun. “Dengan fakta bahwa Indonesia adalah salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia, kami membuat mengembangkan sebuah alat yang dapat mengumpulkan plastik mikro di lautan,” terang Kensuke Ikeda, Departement Head of Suzuki Marine PT Suzuki Indomobil Sales.
Alat ini terpasang ke mesin tempel dan tidak memengaruhi kinerja mesin sama sekali. Di saat yang bersamaan, alat ini mampu menyedot plastik-plastik kecil yang ada di jalur kapal. Cara kerja alat ini pun akan mengikuti mesin tempel. Saat mesin dihidupkan dan kapal melaju, mesin tempel akan memompa air laut untuk mendinginkan mesin.
Air laut tersebut akan melewati saringan yang ada di dalam alat pengumpul plastik mikro, sehingga mampu menyaring sampah dan membersihkan air yang akan mengalir kembali ke laut.
Diproduksi di Jepang, alat ini diuji coba di empat lokasi di Jepang yaitu Danau Hamana, Mikawa Mito, Kumamoto, dan Toyama, serta tiga negara lain yaitu China, Filipina, dan Indonesia.
Meski kapasitas jumlah plastik mikro yang dapat dikumpulkan oleh alat tersebut masih terus dikembangkan, namun Suzuki lebih berfokus untuk memberikan kontribusi bagi perbaikan lingkungan dengan menggunakan mesin dan alat yang diproduksi saat ini.
“Alat pengumpul sampah plastik mikro ini adalah bagian dari Suzuki Clean Ocean Project untuk membantu menyelesaikan masalah sosial yang tercantum dalam SDGs (Sustainable Development Goals),” imbuh Ikeda.
Melalui Clean Ocean Project ini juga, Suzuki juga memiliki kampanye membersihkan laut, sungai dan danau bertajuk Clean Up the World Campaign. Dimulai pada tahun 2010 di Hamamatsu, Jepang, saat ini sudah lebih dari 8.000 orang dari 26 negara yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Di Indonesia sendiri, gerakan Clean Up The World sudah dilaksanakan sebanyak tujuh kali sejak tahun 2014. Pada tahun 2019, pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan di dua tempat, yaitu pulau Bali dan pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Selain itu, Suzuki Marine juga berkomitmen mengurangi plastik untuk kemasan material dan suku cadang mesin dengan mengadopsi bahan kemasan alternatif atau kertas. Pengurangan penggunaan plastik ini diestimasi mampu mengurangi sekitar 2,3 ton plastik setiap tahunnya jika semua kemasan suku cadang asli Suzuki Marine diganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.