Pertama di Dunia, The Coach Restaurant Buka di Jakarta!

marketeers article
Bar The Coach Restaurant. Dok: Marketeers

Rumah mode asal Amerika Serikat (AS), Coach, kini melangkah ke dunia food and beverage (F&B) dengan meluncurkan restoran pertamanya di dunia, The Coach Restaurant dan Coach Coffee Shop. Jakarta menjadi kota pilihan untuk debut global ini, dengan mengambil lokasi di Grand Indonesia West Mall pada bulan Maret.

Restoran ini dirancang untuk menghadirkan dimensi baru bagi merek ini dengan menawarkan pengalaman unik dan menarik kepada pelanggan. Didesain oleh direktur kreatif Coach, Stuart Vevers, bekerja sama dengan William Sofield, desainer ternama dan presiden Studio Sofield, The Coach Restaurant memikat tamu dengan dengan kreasi-kreasi yang terinspirasi dari semangat kota New York.

Saat memasuki The Coach Restaurant, pengunjung langsung disambut dengan desain yang memiliki DNA New York. Dominasi warna hitam dan cokelat tua pada bangunan menciptakan nuansa yang elegan dan berkelas. Di langit-langit area utama, tergantung replika taksi kuning khas New York yang berukuran asli, menciptakan atmosfer yang mengingatkan pada suasana glamor dari serial Gossip Girl.

BACA JUGA: Lee Youngji Dipilih Jadi Global Brand Ambassador Coach

The Coach Restaurant memiliki tiga area utama, yakni outdoor, indoor, dan VIP room yang terdiri atas tiga ruangan. Melita Herman, Marketing Manager Coach New York Kanmo Group menjelaskan dengan total kapasitas 140-145 pax, restoran yang berada di lokasi yang strategis ini menargetkan berbagai segmen pasar mulai dari generasi Z, milenial hingga para pekerja kantoran yang mencari tempat untuk bersantai atau mengadakan pertemuan bisnis.

“Kami juga menggelar hiburan live music akustik R&B dan soul setiap Kamis malam, serta musik-musik disko persembahan disjoki yang hadir setiap Jumat dan Sabtu malam lewat program Coach After Dark. Beragam pesta dan acara juga akan hadir di masa mendatang sebagai bagian dari misi The Coach Restaurant untuk menjadi sebuah cultural hub di Jakarta yang menawarkan variasi opsi hiburan kepada target pasar kami,” kata Melita kepada Marketeers saat diwawancarai beberapa waktu lalu di acara Media Gathering The Coach Restaurant.

The Coach Restaurant menyajikan makanan dan minuman untuk dinikmati di sepanjang hari, mulai dari sarapan hingga koktail malam yang menyajikan sentuhan modern atas kekayaan kuliner New York. Menu yang ditampilkan terinspirasi dari wadah kuliner ikonis kota tersebut, seperti restoran steik yang ramai tempat para pebisnis menutup transaksi, kedai Italia, serta restoran makanan laut dan bar tiram segar di pusat kota.

BACA JUGA: Emina Gandeng Niana Guerrero sebagai Emina’s Youth Global Icon

Peta gastronomi beragam itu membentuk kekuatan kuliner di The Coach Restaurant, memastikan tamu mendapatkan pengalaman bersantap yang dinamis, yang merupakan sebuah penghormatan bagi kampung halaman Coach dan dunia kuliner legendaris kota tersebut. Di The Coach Restaurant, merek ini merayakan keanekaragaman budaya New York melalui menunya. 

Koktail udang jumbo berporsi besar, tiram Rockefeller, dan tuna tartare adalah penghormatan untuk hidangan laut New York, sedangkan steik New York Strip merupakan pengakuan akan sejarah steakhouse Manhattan.

Memperkaya keanekaragaman New York yang selama ini dikenal sebagai periuk budaya, Cacio e Pepe membawa warisan Italia dalam cerita yang diusung oleh The Coach Restaurant. Terakhir, Parker House Rolls, Very Honest Cheeseburger dan Fresh Caught Barramundi, serta 20 Layer Chocolate Cake dan Iconic New York Cheesecake menghadirkan cita rasa New York yang sesungguhnya ke dalam piring.

“Koleksi koktail di The Coach Restaurant, yang telah menjadi bagian dari perayaan kuliner kampung halaman merek ini  sejak 1941, menawarkan sejumlah koktail klasik Amerika, seperti Ritz, Manhattan, serta racikan yang jamak ditemui, misalnya Long Island Iced Tea,” kata Melita.

Namun, primadona sejati di restoran ini adalah Martini Program, pertama kalinya hadir di Jakarta. Masing-masing koktail nya memiliki sebuah alat peracik yang dapat terisi kembali secara otomatis. 

Mulai dari martini klasik Coachmen yang terbuat dari dua jenis gin dan dua jenis vermouth, Tabby Martini yang diracik menggunakan vodka, liqueur St. Germain elderflower, dan sedikit white port, hingga Blondie’s Espresso Martini, yang diracik dengan dark dan spiced rum dikombinasikan dengan kopi Blondies yang diambil dari Coach Coffee Shop.

Dengan menggabungkan aspek fesyen dan kuliner, The Coach Restaurant dan The Coach Coffee Shop hadir sebagai destinasi baru di Jakarta yang menawarkan pengalaman berbeda yang belum pernah ada sebelumnya. Jakarta yang menjadi kota pertama di dunia yang memiliki konsep ini, berpotensi besar untuk menarik perhatian wisatawan dan penggemar fesyen dari seluruh dunia.

“Dengan populasi yang besar, daya beli tinggi, dan minat yang kuat terhadap fesyen dan gaya hidup, Jakarta dianggap sebagai pasar yang potensial. Harapannya, restoran ini dapat menjadi destinasi wisata kuliner baru yang berpotensi menarik pengunjung lokal maupun internasional,” tutur Melita.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS