PT Pertamina Patra Niaga kian gencar menggelar brand activation meningkatkan awareness untuk Pertamax Green 95 yang merupakan produk bahan bakar hijau berbasis energi terbarukan. Salah satu brand activation yang dilakukan adalah melalui keterlibatan Pertamina dalam ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
Indra Edi Santoso, Vice President Marketing Strategy PT Pertamina Patra Niaga mengatakan, pengenalan Pertamax Green 95 lewat GIIAS ini bertujuan untuk memopulerkan energi bersih secara lebih luas, sejalan dengan tren otomotif yang menuntut standar bahan bakar minim emisi.
“Kami terus bertanggung jawab untuk menghadirkan produk bahan bakar dengan energi terbarukan seperti Pertamax Green 95 dan bioenergi untuk menyiapkan transisi energi ‘hijau’ di Indonesia,” kata Indra dalam konferensi pers di GIIAS 2024 yang digelar di ICE-BSD, Tangerang, Banten, Rabu (17/7/2024).
BACA JUGA: Pertamina NRE Kembangkan Energi Terbarukan di Bangladesh
Pertamax Green 95, yang merupakan bagian dari inisiatif hijau Pertamina, diharapkan dapat menjawab kebutuhan energi bersih dan ramah lingkungan yang semakin mendesak.
Selain memperkenalkan Pertamax Green 95, GIIAS 2024 juga menjadi wadah bagi Pertamina Lubricants untuk memperkuat diferensiasi produknya yakni Pertamina Fastron. Pameran ini jadi panggung bagi Pertamina Fastron untuk menampilkan varian produk-produk oli terbaik yang cocok untuk semua kebutuhan kendaraan.
BACA JUGA: Incar Blok Migas Baru, Pertamina Buka Kantor di Dubai
Dwi Puja Ariestya, Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants mengatakan, Pertamina Fastron adalah bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri otomotif di Indonesia melalui oli berkualitas tinggi yang memang sudah diakui secara internasional.
“Produk ini telah mendapat pengakuan internasional lewat World Class Partnership dengan Lamborghini Squadra Corse. Kami berharap, di GIIAS tahun ini, masyarakat dapat lebih mengenal dan merasakan langsung keunggulan dari oli Pertamina Fastron,” kata Dwi Puja Ariestya.
Editor: Eric Iskandarsjah