Pertamina tengah mengambil langkah besar dalam mewujudkan masa depan energi bersih melalui Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan. Proyek kilang Pertamina ini, yang saat ini memasuki tahap penting dalam Program Turn Around (TA) Revamp, dipimpin oleh Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.
RDMP Balikpapan, ketika selesai, akan menjadikan kilang Pertamina ini sebagai yang terbesar di Indonesia. Karena, kilang ini melampaui kapasitas Kilang Cilacap yang saat ini mengolah 345 ribu barel minyak per hari.
Selain peningkatan kapasitas pengolahan minyak, proyek ini juga akan membawa tambahan produksi produk petrokimia hingga 225 ribu ton per tahun.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga: Tidak Ada Kenaikan Harga Pertamax Series dan Dex Series
Nicke pun menekankan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan proyek tersebut, yang diharapkan dapat menambah kapasitas produksi Kilang Balikpapan hingga 100 ribu barel per hari. Dengan demikian, kapasitas produksi kilang ini akan mencapai 360 ribu barel per hari, meningkat dari kapasitas awalnya sebesar 260 ribu barel per hari.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini karena telah dinantikan oleh masyarakat Indonesia. RDMP Balikpapan akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian Indonesia,” ungkap Nicke dalam siaran pers kepada Marketeers, Kamis (4/4/2024).
Proyek Turn Around (TA) Revamp ini ditargetkan selesai di awal Mei 2024 sehingga bisa segera berperan dalam meningkatkan produksi secara signifikan.
RDMP Balikpapan sendiri dihadirkan dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional. Fasilitas ini memiliki total 5.203 equipment dengan berat mencapai 110.000 ton.
BACA JUGA: Proyek RDMP Pertamina Kalimantan Timur Telah Capai 82%
Equipment terberat ada pada Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) First Regenerator dengan berat 1.099 ton. Sedangkan equipment tertinggi adalah Propane/Proylene dengan tinggi sekitar 110 meter.
Di satu sisi, selain fokus pada peningkatan kapasitas produksi, Pertamina juga menegaskan komitmennya dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang mendukung sustainable development goals (SDGs).
Upaya ini sejalan dengan penerapan environmental, social & governance (ESG) di semua lini bisnis dan operasi Pertamina.
Editor: Eric Iskandarsjah