Pertamina NRE Kembangkan Energi Terbarukan di Bangladesh

marketeers article
Pertamina NRE sepakat mengembangkan energi terbarukan di Bangladesh. (DOK.Pertamina NRE).

PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Coal Power Generation Company Bangladesh Limited (CPGCBL) menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk proyek pembangkit Listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 500 megawatt (MW) di daerah Moheshkhali, Bangladesh. Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama governmenttogovernment (G2G) yang telah disepakati pada 2017.

Nelwin Aldriansyah, Chief Financial Officer Pertamina NRE menjelaskan MoU ini juga mencakup pembangunan fasilitas pendukung dan menjadi dasar pengembangan kerja sama lainnya berdasarkan syarat dan ketentuan yang disepakati bersama. Kerja sama strategis ini menandai langkah menuju pemanfaatan solusi dan pengembangan infrastruktur energi terbarukan di Bangladesh.

BACA JUGA: Penggunaan PLTS Naik 236%, Dirut Pertamina NRE Raih Penghargaan Internasional

“Pertamina NRE memiliki kemampuan dan pengalaman dalam mengelola portofolio energi bersih. Saya yakin kemitraan strategis ini menjadi pondasi untuk kerja sama yang tidak hanya akan meningkatkan kemampuan operasional kami, tetapi juga mendorong pertumbuhan, inovasi, kesuksesan bersama, serta mendukung keamanan energi nasional Bangladesh,” kata Nelwin melalui keterangan resmi, Selasa (16/7/2014).

Menurutnya, kerja sama dengan CPGCBL merupakan salah satu upaya Pertamina NRE dalam menangkap peluang untuk ekspansi bisnis di luar negeri. Saat ini, Pertamina NRE mengoperasikan lebih dari 2,7 Gigawatt portofolio pembangkit listrik yang mencakup gas to power, solar PV, geothermal, dan biogas.

BACA JUGA: PGN-Pertamina NRE Kerja Sama Kembangkan Energi Rendah Karbon

“Ini sejalan dengan kompetensi kami dalam pengelolaan energi baru terbarukan. Sebagai subholding, Pertamina NRE berkomitmen untuk memperbesar bisnisnya secara mandiri,” ujarnya.

Sementara itu, Abul Kalam, Managing Director CPGCBL menambahkan penandatanganan MoU antara CPGCBL dan Pertamina NRE merupakan tonggak penting dalam perjalanan menuju masa depan energi berkelanjutan bagi Bangladesh. Sebagai perusahaan negara, CPGCBL memiliki tujuan bisnis utama untuk menghasilkan listrik.

Perusahaan memiliki mandat untuk menjalankan skema pembangunan pembangkit listrik di bawah Kebijakan Pembangkit Listrik Sektor Swasta Bangladesh, Kebijakan Kemitraan Publik-Swasta (PPP), atau kerangka kebijakan pemerintah lainnya. Kemitraan ini diharapkan dapat membawa kemajuan yang signifikan di sektor energi terbarukan, yang berkontribusi pada ketahanan energi dan keberlanjutan menuju masa depan yang lebih bersih di negara tersebut.

“Kami sangat antusias dengan kerja sama ini, Pertamina NRE telah memiliki pengalaman dan portofolio bisnis energi bersih yang cukup mumpuni di Indonesia. Semoga kerja sama ini bisa mendorong pengembangan energi bersih di Bangladesh dan saling menguntungkan bagi dua belah pihak,” ujar Abul.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS