PT Pertamina Internasional EP (PIEP) yang beroperasi di Aljazair berhasil memperpanjang kontrak kerja sama dengan Sonatrach dan Repsol Exploracion 405a SA. Kontrak bagi hasil yang ditandatangani merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman yang disepakati antara ketiga perusahaan pada 28 September 2022.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menuturkan, jumlah total investasi yang direncanakan untuk pelaksanaan pengembangan ini diperkirakan lebih dari US$ 800 juta atau setara dengan Rp 11,9 triliun (kurs Rp 14.943 per US$). Ditargetkan proyek ini bisa memproduksi sebanyak 150 juta barel setara minyak.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Bukukan Laba Bersih US$ 193,07 Juta pada 2022
“Setelah persiapan kontrak yang matang, Pertamina dan para mitra akhirnya menyepakati perjalanan baru operasi migas di Aljazair. Komitmen kami untuk jangka panjang akan menjadi perjalanan baru dan menarik, menegaskan kembali jejak langkah global kami bersama dengan Sonatrach dan Repsol,” kata Nicke melalui keterangannya, Jumat (16/6/2023).
Program kerja tersebut khususnya meliputi pengeboran 12 sumur minyak dan sumur injeksi air, penyambungan sumur pengembangan baru. Termasuk pula pembangunan unit ekstraksi LPG dan proyek akuisisi seismik 3D WAG (Water Alternating Gas), serta proyek produksi energi tenaga surya.
BACA JUGA: Tahun 2022, Pertamina Berhasil Turunkan Emisi 7,9 Juta Ton
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Internasional EP Jaffee A Suardin menambahkan, penandatanganan kontrak ini sesuai dengan keinginan ketiga mitra untuk merealisasikannya dalam ruang lingkup kontraktual hidrokarbon di Menzel Lejmat Nord (MLN), Blok 405. Tujuannya ntuk memperkuat kerja sama di bidang eksplorasi dan produksi hidrokarbon.
Melalui kerja sama tersebut, perseroan berpotensi menghasilkan produksi puncak di blok 405a sebesar 36.000 BOEPD serta membuka peluang baru pengembangan di wilayah sekitar dalam 25 tahun ke depan dan potensi tambahan 10 tahun perpanjangan kontrak.
“Hal ini mencerminkan proyeksi kami yang kuat ke depannya sejalan dengan strategi utama Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia,” kata Jaffee.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz