Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada kuartal II tahun 2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05% secara tahunan (year-on-year/yoy). Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,11% (yoy).
Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS menjelaskan berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2024 mencapai Rp 5.536,5 triliun. Adapun PDB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 3.231 triliun.
BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi dan Perubahan Perilaku Konsumen Asia Tenggara
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024, bila dibandingkan dengan kuartal II 2024, tumbuh sebesar 5,05%. Jika dibandingkan dengan kuartal I 2024 secara quarter to quarter (qtq) tumbuh sebesar 3,79%,” kata Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Menurutnya, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,43%. Adapun dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,58%.
BACA JUGA: BI: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI pada 2024 Melebihi 5%
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,17%. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,98%.
Secara umum ekonomi Indonesia semester I tahun 2024 terhadap semester I tahun 2023 tumbuh sebesar 5,08% (c-to-c). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,25%.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Komponen PK-LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,84%. Ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan positif pada semua wilayah.
“Kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi penyumbang terbesar dengan peranan sebesar 57,04% dari ekonomi nasional dan mencatat kinerja pertumbuhan sebesar 4,92% (yoy) dibanding triwulan II tahun 2023,” tutur Edy.
Editor: Ranto Rajagukguk