Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai perubahan iklim adalah tantangan global terbesar yang dihadapi manusia. Oleh karena itu, kontribusi agama dalam menanggapi masalah ini makin relevan dan harus ditingkatkan secara global.
“Di Indonesia, banyak tokoh dan institusi agama di tingkat lokal telah berkomitmen dalam mengatasi perubahan iklim, seperti pesantren ekologi dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama,” kata Menag dalam sambutan yang dibacakan Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, dalam Conference on Religion and Climate Change-South East Asia (CORECS) 2023 di Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Menag berharap konferensi ini akan menjadi langkah awal untuk gerakan terpadu dalam menghadapi perubahan iklim. Institusi keagamaan dapat mengambil inisiatif dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, seperti lampu LED dan tenaga surya, serta mengadopsi konsep-konsep lokal yang mendukung keberlanjutan.
“Kolaborasi lintas agama, budaya, dan negara diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret untuk mengatasi tantangan global ini, membawa manfaat bagi umat manusia dan bumi yang kita tinggali,” tuturnya.
BACA JUGA: Kolaborasi Peduli Lingkungan, Danone Indonesia Insipirasi Generasi Muda
Perubahan iklim telah mengakibatkan dampak serius bagi kehidupan masyarakat dan ekonomi global. Masyarakat kini menghadapi cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan badai yang mengancam tempat tinggal dan lahan pertanian.
Selain itu, peningkatan suhu global juga mengancam sumber daya air, menciptakan kekurangan air bersih, dan memicu konflik atas sumber daya tersebut. Dampaknya pun terasa dalam sektor ekonomi.
Pola hujan dan suhu yang berubah mengganggu pertanian, mengurangi hasil panen dan menyebabkan kelangkaan pangan. Industri pariwisata juga merasakan dampaknya melalui kerusakan lingkungan, seperti terumbu karang yang memudar dan bencana alam yang merusak destinasi wisata.
Infrastruktur sering rusak akibat cuaca ekstrem, mengharuskan biaya pemulihan yang besar. Tidak hanya merugikan secara ekonomi, perubahan iklim juga membawa ancaman sosial.
Pola penyakit yang berubah akibat iklim yang lebih panas dan lembap mengancam kesehatan masyarakat.
BACA JUGA: 5 Tips Wisata Ramah Lingkungan, Nikmati Alam dengan Menjaganya
Sebab itu, perlindungan lingkungan dan upaya mitigasi perubahan iklim menjadi sangat penting untuk melindungi masyarakat dan mengurangi kerugian ekonomi pada masa mendatang.
Editor: Ranto Rajagukguk