Siang itu, tamu dan awak media dipersilakan oleh pemandu acara untuk berdiri dan mengheningkan cipta. Minggu, 13 Mei 2018, tanpa diduga, aksi terorisme kembali lagi terjadi. Kali ini, menyerang Kota Surabaya. Hari kelam tersebut tanpa disengaja bertepatan dengan perayaan gerakan anak muda Ayo Indonesia Bisa!
“Kita ini diciptakan berbeda-beda oleh Sang Pencipta. Kalau sama, pasti sidik jari kita juga sama. Dengan perbedaan itu, bukankah lebih baik kita menghargai perbedaan orang? Tidak perlu ada kebencian. Hidup damai itu indah,” ujar Agnez Mo, bintang tamu konser Ayo Indonesia Bisa! mengomentari apa yang terjadi di Surabaya.
Ayo Indonesia Bisa! merupakan sebuah gerakan yang telah berlangsung sejak tahun 2011 silam. Gerakan ini berawal dari gagasan Clear, merek shampo besutan manufaktur global Unilever. Gerakan tersebht didesain sebagai bentuk partisipasi para milenial agar pantang menyerah dalam mengejar mimpi dan cita-citanya.
Gerakan ini pun mengalami transformasi dari sebatas dukungan merek terhadap tim nasional Indonesia di cabang atletik dan olahraga, menjadi mengarah pada isu yang lebih luas, yaitu ‘kemajuan anak muda’. Clear mengamati bahwa dengan mengubah fokus kampanye, pihaknya berkesempatan menjangkau anak muda Indonesia secara lebih luas.
Hasilnya, Clear telah menginspirasi ribuan anak muda di lima kota, antara lain Surabaya, Bandung, dan Denpasar. Clear membuat berbagai aktivasi yang melibatkan millennials, seperti mini pop museum yang memamerkan karya seniman muda, street art, serta talkshow inspiratif.
Sebagai puncak perayaan, dibuatlah konser akbar dengan mengundang aksi panggung berbagai musisi, seperti Agnez Mo, Sheila On 7, Vidi Aldiano, Gita Gutawa, dan Diskopantera. Konser itu berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
“Belum semua milenial sudah mantap dengan pilihan mereka. Disinilah kami ingin menginspirasi mereka untuk menjadi diri mereka sendiri dan meyakini bahwa mereka bisa menjadi apa yang mereka inginkan,” terang Asima Haq, Head of Marketing Hair Care PT Unilever Indonesia Tbk.
Asima, mengungkapkan, pesan merek yang inspiratif tersebut sejalan dengan value yang diemban Clear sebagai shampo lintas generasi yang hadir di tanah air sejak tahun 1975.
“Clear adaah merek yang membuat orang merasa yakin dengan dirinya. Sementara kampanye ini juga membuat orang yakin akan kemampuan dirinya. Sehingga, sangat sejalan,” papar dia.
Mengusung tema yang inspiratif memang tidak mudah. Namun, yang sulit justru mencari publik figur yang tepat untuk menyampaikan pesan merek tersebut kepada target audiens yang disasar.
Beruntung, Clear telah mendapuk Agnez Mo sejak delapan tahun lalu. Agnez Mo dinilai mampu menjadi sosok inspiratif generasi milenial agar mampu mengejar mimpi setinggi langit.
“Saat saya memutuskan untuk go international, saya dicibir banyak orang. Pada saat saya berbicara dalam Bahasa Inggris, dianggap tidak nasionalis. Selalu serba salah di mata orang lain. Tapi, saya buktikan bahwa saya bisa, meski itu tidak selalu berjalan mulus,” kata penyayi yang baru saja merilis single bersama Chris Brown itu.
Diakui Asima, untuk bisa menjadi sosok Clear yang inspiratif, mereka haruslah pribadi yang telah secara nyata sukses menaklukkan rasa takutnya, dan bisa mengubah impiannya menjadi kenyataan.
Ia mencontohkan, Hamish Daud, seorang peselancar yang bercita-cita menjadi seorang presenter traveling hanya karena ingin menceritakan mengenai pentingnya menjaga kelestarian laut.
“Adapula Alinka Hardianti, pembalap perempuan yang mematahkan stereotipe tentang kemampuan perempuan berlaga di panggung sirkuit,” terang dia.