Siapa yang tak kenal dengan Pokémon? Popularitas franchise yang telah berdiri sejak tahun 1995 ini memang begitu besar dengan pangsa pasar yang luas.
Tak heran, jika intellectual property (IP) atau kekayaan intelektual dari Pokémon masih menjadi target utama bagi merek-merek untuk mengembangkan produk, promosi, dan kampanye pemasaran.
Hal ini pun disampaikan oleh Christina Lim, General Manager AKG Entertainment, pemegang lisensi utama brand Pokémon di Indonesia. Christina mengaku, IP Pokémon masih menjadi salah satu sumber pendapatan perusahaan.
“Sebenarnya lebih ke licensing sih. Licensing, everyone wants to be a partner with Pokemon,” ungkap Christina Lim saat ditemui Marketeers, Jumat (19/4/2024).
BACA JUGA Kampanye Pikachu’s Journey Indonesia Bawa Pokémon Playlab ke Indonesia
Ia tak menampik jika hal itu juga karena awareness para perusahaan dan pasar Indonesia yang cukup tinggi pada Pokemon.
“Tentu saja kami tidak hanya mencari target penjualan atau jumlah yang ada di sini. Yang kami ingin lakukan adalah bagaimana membawa Pokémon ke pasar Indonesia dan bagaimana orang benar-benar bisa menerima,” sambungnya.
Sejak diluncurkan pertama kali, Pokemon telah membangun fanbase yang setia dan beragam hingga saat ini, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Keberhasilannya tidak hanya terbatas pada dunia game, tetapi juga di film, kartu, mainan, dan berbagai merchandise.
Dengan karakter-karakter ikonik, seperti Pikachu, Charmander, dan Bulbasaur, Pokemon telah menciptakan identitas yang kuat dan mudah dikenali di seluruh dunia.
Kolaborasi dengan merek besar
Sejumlah perusahaan telah melihat potensi kolaborasi dengan IP Pokemon sebagai peluang untuk memperluas jangkauan pasar.
Seperti Grab yang melakukan kolaborasi untuk meningkatkan pengalaman bermain Pokémon GO di seluruh Indonesia. Februari 2024, Garuda Indonesia juga menjalin kemitraan bersama The Pokemon Company menghadirkan Pikachu Jet dengan desain ikonik.
BACA JUGA McDonald’s dan Pokemon Go Jalin Kemitraan demi Kepuasan Pelanggan
Kemudian, Van Gogh Museum juga melakukan kerjasama dengan menghadirkan ilustrasi Pokemon dalam gaya Van Gogh. Retail makanan cepat saji, McDonalds juga sempat melakukan kolaborasi dengan Pokemon GO.
Banyaknya perusahaan yang berkolaborasi dengan Pokemon seolah semakin menunjukkan seberapa besar dampaknya bagi sebuah brand.
Selain meningkatkan visibilitas merek, kolaborasi ini juga memungkinkan perusahaan untuk menjangkau demografi yang beragam dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Tak hanya itu, Pokemon juga membawa nilai nostalgia bagi banyak orang, sehingga mampu mengingatkan konsumen tentang kenangan masa kecil mereka. Hal ini tentu saja akan berdampak pada value bagi brand itu sendiri.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz