PESTLE analysis menjadi sebuah alat analisis yang termasuk ke dalam prinsip marketing untuk mengevaluasi bagaimana pengaruh lingkungan terhadap operasional bisnis atau perusahaan. Melansir dari Washington State University, PESTLE analysis ini merupakan sebuah framework atau tool yang digunakan para marketer dalam menganalisis dan memonitor lingkungan makro atau faktor eksternal yang berdampak bagi sebuah perusahaan atau industri.
PESTLE analysis ini merupakan akronim dari Political, Economic, Social, Technological, Environmental, dan Legal. Beberapa faktor ini mungkin akan memberikan pengaruh yang berbeda bagi jenis bisnis yang berbeda pula.
Hasil dari analisis PESTLE ini juga dapat membantu perusahaan ketika akan melakukan TOWS atau SWOT analysis. Dengan memahami PESTLE analysis, perusahaan akan mampu memahami secara baik bagaimana lingkungan bisnis, sehingga perusahaan dapat memaksimalkan peluang dan meminimalisasikan ancaman.
Berikut enam faktor eksternal PESTLE analysis yang dilansir dari The University of Sydney:
1. Political
Faktor politik berkaitan erat dengan pengaruh dari pemerintahan, seperti kebijakan pajak, kebijakan fiskal, regulasi pemerintah, stabilitas politik, tarif, dan lainnya.
BACA JUGA: Balanced Scorecard: Kinerja Perusahaan Tidak Hanya Sekadar Keuangan
2. Economic
Faktor ekonomi memiliki dampak langsung kepada perusahaan dalam jangka panjang. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh dengan harga produk, permintaan dan penawaran produk.
Beberapa faktor ekonomi dalam analisis PESTLE yang berpengaruh adalah tingkat inflasi, pengangguran, bunga, pertumbuhan ekonomi hingga biaya hidup.
3. Social
Faktor sosial akan sangat berkaitan dengan aspek demografis, budaya, nilai moral masyarakat, dan lainnya yang berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan konsumen, perilaku konsumen. Faktor PESTLE ini berkaitan dengan agama, etika, perilaku konsumen, kesehatan, preferensi merek, tingkat pendidikan, gaya hidup hingga edukasi.
4. Technological
Di era digitalisasi, faktor teknologi ini berdampak besar bagi industri. Ketika perusahaan berada dalam industri dengan penerapan teknologi yang tinggi yang mana inovasi bertumbuh pesat, maka hal ini akan berpengaruh langsung terhadap pilihan dan daya beli konsumen.
Faktor PESTLE yang satu ini terdiri dari automasi, paten, lisensi, teknologi informasi, research and development (R&D), AI hingga big data.
BACA JUGA: KPI (Key Performance Indicator): Tolok Ukur Kesuksesan Bisnis Anda
5. Legal
Regulasi dan hukum sangat berpengaruh terhadap kebijakan bagi sektor bisnis dan ekonomi, seperti regulasi upah kerja, keselamatan kerja, hak kekayaan intelektual, hak konsumen, regulasi pengelolaan limbah, aturan impor dan ekspor.
6. Environmental
Isu lingkungan menjadi masalah yang cukup banyak diperhatikan oleh masyarakat dalam beberapa waktu belakang. Isu ini pun ternyata sangat berdampak besar bagi pengambilan keputusan konsumen.
Faktor PESTLE lingkungan cukup berpengaruh pada industri pariwisata, pertanian hingga produksi makanan. Faktor tersebut antara lain iklim, cuaca, lokasi geografis, value dan behavior konsumen.
Demikian penjelasan mengenai PESTLE analysis yang dapat Anda gunakan untuk memahami kondisi pasar dan industri melalui pengamatan makroekonomi. Umumnya, metode analisis PESTLE ini juga termasuk dalam manajemen strategik yang tidak hanya memahami kondisi perusahaan, tetapi juga dapat dilakukan untuk menyusun strategi perusahaan di masa depan.
BACA JUGA: Hindari Kegagalan Proyek dengan 5 Langkah Studi Kelayakan Bisnis
Editor: Ranto Rajagukguk