PT Phapros Tbk (PEHA) telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk menjaga eksistensi perusahaan dan meningkatkan performa bisnis tahun 2024. Tahun depan, bagian dari anak usaha holding BUMN ini akan berfokus pada beberapa inovasi produk baru dan memperkuat pasar ekspor.
Direktur Utama Phapros David Sidjabat menyampaikan bahwa perseroan akan terus mendorong inovasi produk baru. Phapros berencana menghadirkan 6-8 produk baru di berbagai kategori, termasuk produk biologi berupa biomaterial, obat jual bebas atau over the counter (OTC) dan multivitamin.
BACA JUGA Phapros Jawab Tantangan Pemerintah Soal TKDN di Industri Kesehatan
Rangkaian produk baru ini diluncurkan dengan berbagai skema pengembangan, A-B-G-C, yakni kolaborasi dengan mitra strategis, seperti universitas dan lembaga penelitian di dalam maupun luar negeri.
Sementara mengenai pengembangan produk biomaterial, David menjelaskan, pihaknya telah memiliki Bonefill Ortho Cube yakni alat kesehatan yang digunakan untuk mengisi ruang kosong atau celah pada tulang yang akan memfasilitasi penyembuhan atau regenerasi tulang dan biasanya terjadi pada kasus-kasus trauma.
“Produk biomaterial ini memiliki TKDN yang tinggi, lebih dari 60% dan merupakan hasil kerja sama dengan RSUD Dr. Soetomo,” ujar David pada Jumat (22/12/2023).
Sementara mengenai segmen obat jual bebas, Phapros berencana untuk meluncurkan produk-produk inovatif untuk melengkapi portfolio produk backbone selain Antimo, serta rejuvenasi produk yang ada untuk optimalisasi performa dan memperpanjang product lifecycle.
Di sisi lain, Phapros juga telah melakukan ekspor ke beberapa negara di wilayah Asia Tenggara, seperti Kamboja dan Filipina di tahun ini.
BACA JUGA Kontribusi Sosial Phapros, Fokus Perkembangan UKM dan Stunting
“Total produk yang telah diekspor adalah sebanyak lebih dari 40.000 boks dalam sekali pengiriman. Sebelumnya, pada April dan September 2023, Phapros telah beberapa jenis obat berbeda ke Filipina,” terang David.
Tak hanya menjangkau pasar Asia Tenggara, Phapros bersama dengan anak usahanya PT Lucas Djaja Group juga telah menjangkau negara-negara Timur Tengah hingga Amerika Latin. Salah satu tujuannya adalah Peru.
Kedepannya anak perusahaan BUMN ini bukan hanya memperluas pasar ekspornya ke beberapa negara, melainkan juga akan menambahkan varian obat yang diekspor.
Sementara itu, David juga menegaskan bahwa Phapros siap untuk menjadi garda terdepan atas segala potensi kenaikan kasus COVID-19 selama liburan panjang.
“Kami juga menghimbau agar masyarakat, terutama perilaku perjalanan selama liburan ini bisa kembali menerapkan protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh dengan makanan bergizi seimbang serta mengonsumsi multivitamin bila perlu,” tutur David.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz