Philip Kotler: Ekonomi Sirkular Merupakan Masa Depan Kita

marketeers article

Di tengah pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, bapak pemasaran modern dunia, Profesor Philip Kotler mengatakan saat ini menjadi waktu yang tepat untuk memikirkan bagaimana ekonomi sirkular (circular economy) dapat diaplikasikan sebagai bagian dari the new normal.

“Setelah kita menang menghadapi COVID-19, kita akan menghadapi perubahan iklim, masalah mengenai polusi, dan pemanasan global. Sudah saatnya kita memiliki tujuan bisnis yang dapat menyentuh kehidupan konsumen, karyawan, dan masyarakat,” kata Kotler pada acara Asia Marketing Day 2020 yang diselenggerakan pada Rabu (27/05/2020).

Perubahan iklim memang menjadi ancaman bagi eksistensi manusia. Sistem ekonomi linear yang selama ini diterapkan menjadi salah satu faktor yang memperparah ekosistem lingkungan. Jika pelaku bisnis tidak mengambil langkah yang tepat saat ini, di masa depan manusian akan kekurangan sumber daya untuk dapat bertahan hidup.

“Kita berpikir bahwa pekerjaan kita adalah untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi. Namun, yang menjadi pertanyaan mengenai pertumbuhan ekonomi adalah apakah kita memiliki sumber daya yang cukup bagi setiap manusia yang terus bertambah di dunia,” ujarnya yang baru saja merayakan ulang tahun ke-89 tersebut.

Ia menjelaskan, permasalahan utama dalam dunia pemasaran adalah bahwa kita berdiri pada dua asumsi, pertama adalah keinginan manusia tidak terbatas, dan kedua adalah kapasitas pemasar untuk melayani keinginan tersebut dengan sumber daya yang tidak terbatas.

Pada kenyataannya, sumber daya yang kita miliki sangat terbatas dan mungkin akan habis pada waktunya. Kotler pun menyarankan bahwa saat ini, daripada berpikir mengenai pertumbuhan ekonomi, pemasar perlu memikirkan mengenai ekonomi sirkular, di mana segala sesuatu yang telah diciptakan akan bertahan untuk waktu yang lama.

“Barang yang telah kita produksi akan kita gunakan kembali, menyebarkannya, dan dapat memberikan manfaat pada orang lain. Sehingga kita tidak menyia-nyiakan apa yang telah kita hasilkan hanya untuk mendapatkan lebih banyak pertumbuhan,” ucap Kotler.

Di sisi lain, sirkular ekonomi perlu didukung oleh konsumen yang lebih pintar dan lebih bertanggung jawab. Ekonomi sirkular diterapkan untuk mengatasi permasalahan limbah dan kelangkaan sumber daya atau bahan baku. Jika konsumen dapat lebih bertanggung jawab mengenai apa yang dikonsumsi, ekonomi sirkular pun dapat berjalan dengan lancar.

“Ekonomi sirkular adalah sesuatu yang harus kita pikirkan segera. Jika COVID-19 berakhir dan kita telah menang, kita harus menyelamatkan planet ini dari polusi dan pemanasan global. Mengharuskan kita memikirkan ulang tentang pertumbuhan ekonomi,” tutup Kotler.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related