PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil meningkatkan produksi minyak mentah sebanyak 2.000 barel per hari (barrel of oil per day/BOPD) dari sumur tua, Obor yang terletak di Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu. Cadangan minyak yang sebelumnya terperangkap di antara reservoir utama (attic oil) berhasil dijejak melalui teknologi penginderaan seismik tiga dimensi (3D).
Andre Wijanarko, EVP Upstream Business PHR menjelaskan setelah alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan kepada PHR pada Agustus 2021, tim pengembangan lapangan telah melakukan evaluasi ulang terhadap lapangan-lapangan kecil. Sumur tua Obor menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan tersebut.
BACA JUGA: Manfaatkan AI, PHR Tekan Laju Penurunan Produksi Migas 6%
“Para perwira PHR dari bagian Asset Development mulai melakukan teknik penginderaan seismik 3D terkini pada lapangan-lapangan tua, yang selama ini tidak menjadi prioritas. Metode ini berhasil melihat cadangan potensial yang selama ini tidak terdeteksi,” kata Andres melalui keterangan resmi, Selasa (1/10/2024).
Sementara itu, Rikky Rahmat Firdaus, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut menambahkan berdasarkan potensi tersebut, dilakukan pemboran tambahan lima sumur di Lapangan Obor dalam paket pengembangan SLO OPLL Stage-4.
BACA JUGA: Pertamina Hulu Energi Berhasil Produksi 1,05 Juta Barel Migas
Sumur pertama (Obor #4) paket pengembangan ini sudah diselesaikan dan mulai produksi pada 28 September 2024 dengan laju alir 2.144 barel minyak per hari. Eksekusi pemboran empat sumur produksi tersisa akan dilaksanakan tahun 2025.
Rikky menambahkan upaya ini memastikan WK Rokan dapat terus mendukung pencapaian target produksi migas 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030.
“Kami mengapresiasi upaya-upaya PHR dalam mendukung ketahanan energi nasional, termasuk melalui optimalisasi produksi dari sumur-sumur existing,” ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk