Hari Kartini menjadi momentum yang tepat untuk mengulas banyak peran perempuan di beragam bidang. Agnieszka Pilat pun menjadi salah satu sosok perempuan yang memiliki kontribusi unik karena perempuan Polandia yang lahir pada 1973 itu telah berhasil menghubungkan manusia, robot dan seni rupa.
Pilat sendiri merupakan seorang seniman dan penulis yang bekerja dan tinggal di New York City dan San Francisco, Amerika Serikat (AS).
Keunikan karya dan pemikiranya pun membuat Pilat kerap diundang untuk unjuk gigi di berbagai galeri seni. Terbaru, Pilat menampilkan karyanya di National Gallery of Victoria (NGV), Australia.
Dalam pemaran yang digelar pada 3 Desember 2023 hingga 7 April 2024 itu, ia menampilkan sebuah kolaborasi antara manusia, robot, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Robot yang ia gandeng sendiri merupakan sebuah mesin canggih berwujud anjing yang dikembangkan oleh Boston Dynamics.
BACA JUGA: Sinopsis Film I Am Mother, Kisah Anak Manusia Dibesarkan oleh Robot
Kolaborasi itu pun menghasilkan lukisan abstrak yang unik. Milestone ini juga seakan menegaskan bahwa robot yang dikenal sangat kaku rupanya juga bisa diasah untuk menghasilkan sebuah karya seni.
Dikutip dari website NGV pada Senin (22/4/2024), pameran Pilat ini menampilkan instalasi yang disebut dengan Heterobota. Instalasi lukisan ini dibuat dengan melibatkan tiga robot dari Boston Dynamics.
Layaknya anjing peliharaan, ketiga robot itu juga punya nama yakni Basia Spot, Omuzana Spot dan Bunny Spot.
Ketiga hewan elektrik kesayangan Pilat (Pilat menyebutnya sebagai anak magang) ini sendiri hadir dengan sedikit modifikasi untuk bisa membuatnya mencurahkan talenta berkesenian.
Basia Spot, Omuzana Spot dan Bunny Spot merupakan robot anjing yang telah dibekali dengan organ tambahan yang wujudnya menyerupai belalai. Di bagian ujung belalai itu terdapat semacam spidol yang kemudian menjadi perangkat utama dalam menggoreskan lukisan di atas kanvas.
BACA JUGA: Teknologi Ubah Cara Hidup Orang dalam 100 Tahun Mendatang
Lukisanya abstrak. Bidang gambar yang diwujudkan adalah berupa garis lurus, dan lingkaran. Beberapa garis itu ada yang dihubungkan menjadi berbentuk bidang persegi.
Dalam kanal YouTube NGV, ia menyebut bahwa robot tersebut melukis berdasar input bahasa hexademical. “Input itulah yang kemudian diekspresikan menjadi 16 simbol dalam bahasa hexademical,” kata Pilat.
Ia menekankan, penunjang utama dari kreasi para robot itu adalah teknologi machine learning (ML). Teknologi itulah yang menjadi tumpuan dari AI yang dipadukan dengan software dan input dari Pilat untuk kemudian diproses menjadi goresan-goresan di atas kanvas.
“AI adalah teknologi yang masih sangat muda. Sehingga saya memperlakukanya seperti seorang anak-anak. Di satu sisi, hal ini juga mencerminkan bahwa robot juga memiliki kepribadian,” ujarnya.
Dikutip dari akun Instagram Agnieszka Pilat, ia juga menekankan bahwa teknologi selalu memberi harapan. Karenanya, ia sangat tertarik dengan beragam hal yang berkaitan dengan teknologi.
BACA JUGA: Robot Restoran Express, Robot Pemasak Pertama di Indonesia
Ia pun terus menyambungkan benang merah antara teknologi, manusia dan seni. Sebelum berkolaborasi, ia juga telah kerap menjadikan robot sebagai obyek lukisanya.
Kini, ia semakin intim dengan robot dan AI.
“AI itu selayaknya anak-anak. Karenanya, kita perlu memperlakukanya seperti balita yang berpotensi menjadi anak yang sangat berharga. Robot cerdas merupakan salah satu warisan umat manusia. Ini menjadi tantangan kita untuk membimbing pengembanganya,” ujarnya.
Dalam showcase di NGV, pecinta seni pun diajak untuk bisa ikut mengarungi proses kolaborasi antara perempuan tersebut dengan para robot.
Sehingga, pameran terasa imersif karena pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan lukisan tersebut.
Bahkan, bagi pengunjung yang terkesan, NGV juga telah menyiapkan merchandise terkait Heterobota. Salah satu mechandise yang menarik merupakan merchandise berupa topi.
Untuk mencerminkan Heterobota, topi itu dihiasi oleh patch dengan gambar yang menyerupai dengan lukisan karya Basia Spot, Omuzana Spot dan Bunny Spot.
Topi itu pun dihadirkan dengan warna kuning yang mencerminkan warna dari ketiga robot seniman tersebut.