Dunia periklanan belakangan mulai menghadapi banyak tantangan. Salah satu penyebabnya adalah apa yang ingin disampaikan pengiklan kerap tidak sesuai dengan apa yang ingin didengar konsumen. Content marketing yang bersifat customer centric pun mulai dilirik. Namun, bagaimana cara memilih tema content marketing yang tepat bagi brand?
Ditemui di Jakarta, Kamis (27/07/2017) Chief Operating Officer Markplus Inc. Iwan Setiawan mengatakan ada beberapa opsi yang dapat dipilih saat menentukan brainstorm for content.
“Brand as a symbol, brand as a person, brand as a product, and brand as an organization dapat dipilih brand sesuai dengan bagaimana mereka ingin menampilkan produknya. Masing-masing cara ini pun dapat dikombinasikan,” terang Iwan.
Lebih jauh Iwan menjelaskan, brand as symbol berarti brand tidak perlu lagi memunculkan produknya sebagai perwakilan metafora perwujudan dari produk. Content marketing yang digunakan pun dapat berangkat dari visual imagery atau melalui heritage.
Cara kedua adalah brand as person yang dilakukan dengan mengkoneksikan personalitas dan hubungan dengan customer untuk memberikan inspirasi secara luas.
“Jika perusahaan Anda memiliki founder yang dapat menginspirasi banyak orang, seperti Steve Jobs dengan Apple atau Nadiem Makarim dari Go-Jek, memilih cara brand as person adalah hal yang tepat,” kata Iwan.
Cara berikutnya adalah mengemas brand as product. Menurut Iwan, cara ini dapat digunakan ketika brand ingin melakukan convince atau melakukan hard selling.
Brand juga dapat memilih cara brand as organization. Hal ini dilakukan dengan cara mengkomunikasikan apa yang telah dilakukan perusahaan bagi lingkungan dan sekitar (externalities). Contohnya adalah Coca-Cola yang mem-branding perusahaan mereka sebagai perusahaan yang ramah lingkungan karena daur ulang yang dilakukan pada produk mereka.
Berbagai cara di atas menurut Iwan juga dapat dikombinasikan satu sama lain. Sebagai contoh, Nike yang memilih brand as product sekaligus brand as person pada produknya.
“Nike membranding produk mereka sebagai sepatu atlet dan menggunakan atlet-atlet kelas dunia sebagai bintang mereka. Cara ini merupakan kombinasi antara brand as product itu sendiri dan brand as person,” terang Iwan.
Sudahkah Anda menemukan cara yang tepat bagi brainstorming content marketing Anda?