Pilihan Buah Sehat untuk Berbuka Puasa, Bukan Hanya Kurma!

buah berbuka puasa
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Kurma sering menjadi pilihan untuk berbuka puasa lantaran kandungan fruktosanya yang tinggi bisa mengembalikan energi. Padahal, menurut Katrin Roosita, Pakar Gizi dari IPB University, ada beberapa buah lain yang juga baik dikonsumsi saat berbuka.

“Buah-buahan dengan kadar air tinggi tidak hanya mengandung fruktosa, namun juga kaya akan air, vitamin, dan mineral yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh setelah berpuasa selama lebih dari 12 jam,” ujarnya, dikutip dari ipb.ac.id, Minggu (16/3/2025).

Salah satu buah yang direkomendasikan adalah semangka. Buah ini mengandung banyak air dan fruktosa yang dapat membantu menghidrasi tubuh usai seharian berpuasa. Selain itu, semangka juga kaya akan likopen, antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan kulit.

BACA JUGA: SFDA Anjurkan Cuci Kurma sebelum Dimakan untuk Kurangi Sisa Pestisida

Melon juga menjadi pilihan yang baik karena memiliki rasa manis alami dan kandungan air yang tinggi, sehingga dapat membantu mengatasi dehidrasi. Selain itu, melon mengandung vitamin C yang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

Katrin menyebut pepaya juga dapat menjadi alternatif yang baik lantaran mengandung fruktosa sebagai sumber energi, sekaligus kaya akan serat dan beta-karoten. Kandungan ini membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan mata.

Ketua Departemen Gizi Masyarakat IPB University ini juga menyarankan untuk mengonsumsi buah sebanyak dua hingga tiga porsi per hari, atau setara dengan 100-150 gram. Pola konsumsi ini bisa membantu memenuhi kebutuhan akan glukosa, fruktosa, serat, vitamin, dan mineral.

Katrin mengambil contoh satu buah pisang raja dan jeruk manis ukuran sedang, di mana masing-masing memiliki berat setara 50 gram. Dengan mengonsumsi minimal satu pisang dan satu jeruk ukuran sedang dalam sehari, kebutuhan harian akan buah pun sudah terpenuhi.

BACA JUGA: Panduan Menu Sehat saat Puasa agar Gizi Tetap Terpenuhi

Di sisi lain, Katrin menganjurkan untuk menghindari beberapa jenis buah saat perut kosong. Salah satunya adalah jeruk nipis, sebab tingkat keasamannya yang tinggi dapat mengganggu lambung.

Selain jeruk nipis, durian juga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas karena kandungan gulanya yang tinggi bisa memicu lonjakan kadar glukosa darah. Sama halnya dengan nangka, yang dapat menyebabkan kembung akibat dihasilkannya gas selama proses fermentasi dalam saluran pencernaan.

“Salak pun perlu dikonsumsi dengan bijak, terutama dengan mempertahankan lapisan putih kulit arinya yang dapat membantu pencernaan,” imbuh Katrin.

Selain buah, sayuran juga penting untuk dikonsumsi selama Ramadan karena kaya akan serat dan antioksidan yang mendukung kesehatan tubuh. “Meskipun waktu makan selama ramadan lebih singkat, asupan gizi tetap harus diperhatikan agar tubuh tetap sehat dan bugar sepanjang ibadah puasa,” tegasnya.

Related

award
SPSAwArDS