Jadi Freelancer, Yay or Nay?

marketeers article
Freelancer

Untuk para pekerja, apa lagi millennials tentu sudah sangat akrab dengan pekerjaan freelance. Pekerja freelance atau yang biasa disebut dengan freelancer adalah seseorang yang bekerja sendiri dan tidak berkomitmen pada satu perusahaan. Bila ditilik sepintas, pekerjaan ini memang cukup menjanjikan, apa lagi menawarkan fleksibilitas waktu dan pendapatan yang tak terbatas.

Tak hanya millennials, freelancer bisa dibilang pekerjaan yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Pasalnya, para freelancer bisa bekerja di mana saja dan kapan saja. Bisa dari rumah sambil mengurus keluarga atau bisa juga bekerja dari co-working space yang belakangan kian menjamur di kota-kota besar Indonesia.

Tren gig economy juga bisa dibilang menjadi penyebab banyaknya orang yang berminat menjadi on-demand worker alias “buruh” siap kerja yang dipesan secara online melalui situs-situs freelance yang banyak tersedia di internet. Majalah Forbes bahkan sempat melansir bahwa pada tahun 2030 nanti, generasi millennials tidak akan betah bekerja dengan model nine-to-five seperti yang tengah kita nikmati saat ini.

Jenis pekerjaan freelance juga beragam jenisnya, mulai dari penulis, pemandu wisata, guru privat, reporter, barista, hingga fotografer. Namun, sebelum kamu memutuskan untuk resign kerja dan bekerja freelance, ada baiknya kamu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan Bekerja Freelance

Freelancer punya waktu kerja fleksibel

Dalam dunia freelance, tak akan ada bos yang mengatur, semua dikerjakan umumnya hanya berdasarkan deadline. Satu-satunya bos adalah diri kamu sendiri. Tak ada waktu kerja nine-to-five, tak ada bos galak, tak ada ikatan kontrak tertentu dan tentunya, bisa dikerjakan di mana saja dan kapan saja, bisa sambil mengurus keluarga atau sambil traveling misalnya.

Freelancer bisa bekerja di beberapa perusahaan sekaligus

Saat kamu memilih untuk bekerja freelance, pilihan pekerjaan kamu tentunya jauh lebih beragam daripada pekerjaan karyawan tetap. Bila kamu memiliki manajemenn waktu yang baik, bisa saja kamu mengerjakan lebih dari satu pekerjaan dari berbeda perusahaan. Misalnya, bila kamu memilih menjadi penulis, tentunya kamu bisa menulis di mana saja, mulai dari portal online, surat kabar, atau mungkin menerbitkan novelmu sendiri.

Freelancer tak ada batasan gaji

Karena saking fleksibel dan beragamnya pilihan pekerjaan. Pendapatan besar menanti kamu tanpa ada batasnya. Kamu bisa bekerja di beberapa perusahaan yang kamu mau. Selama kamu bisa mengelola waktu dan semua pekerjaan selesai sesuai waktu yang ditentukan, penghasilan yang akan kamu dapatkan tentu bisa sangat besar lebih dari mereka yang bekerja di sebuah perusahaan.

Kerugian Freelancer

Pekerjaan tidak menentu

Tak seperti pegawai di sebuah perusahaan, sebagai seorang freelancer, kamu belum tentu mendapatkan pekerjaan secara rutin setiap harinya. Bila hanya mengandalkan pekerjaan dari satu klien saja, tentunya akan memengaruhi pendapatan yang kamu peroleh. Bahkan, ada saatnya kamu sama sekali tidak mendapakan pemasukan karena tidak mendapatkan pekerjaan atau hanya mendapatkan pekerjaan dengan bayaran kecil.

Tidak ada asuransi kesehatan

Seorang pegawai yang bekerja di sebuah perusahaan sudah pasti mendapatkan jaminan kesehatan yang biasanya berupa asuransi kesehatan. Berbeda dengan seorang freelancer. Kamu harus memikirkan asuransi kesehatanmu sendiri. Minimal sebelum memutuskan untuk menjadi freelancer, kamu harus memiliki BPJS Kesehatan terlebih dulu.

Risiko Tertipu Tinggi

Tak ada yang pasti di internet. Ungkapan tersebut memang tak berlebihan. Tak adanya kontrak dan kesepakatan pekerjaan seringkali membuat para freelancer harus menelan pil pahit bila pemberi pekerjaan tidak berlaku jujur dan meninggalkan kamu setelah pekerjaan yang diselesaikan dengan susah payah dikirimkan. Memang, pasti platform freelance yang kamu gunakan akan membantu, tapi ini bukanlah hal yang mudah dilakukan, apalagi bila kamu menerima pekerjaan dari luar negeri.

Jam Kerja Bisa Lebih dari Delapan Jam

Boleh saja kamu memiliki jam kerja yang sangat fleksibel. Tapi bukan tidak mungkin, dengan menjadi freelancer, kamu justru memiliki jam kerja yang lebih dari delapan jam sehari. Bahkan, seringkali kamu harus begadang sampai larut malam demi menyelesaikan tugas kamu yang sudah mentok deadline. Inilah pentingnya pengelolaan waktu yang baik untuk para freelancer. Jangan sampai ada sistem kebut semalam.

Menjadi seorang freelancer memang sebuah pilihan yang menarik saat kamu sudah mulai bosan bekerja terikat dengan waktu dan kontrak perusahaan. Kesimpulannya, sebelum kamu memutuskan, ada baiknya kamu pikirkan dulu plus minusnya. Bila memang ingin terjun ke dunia ini, tak ada salahnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related