Startup dalam negeri yang bergerak di bidang cryptocurrency dan blockchain, PT Pintu Kemana Saja meluncurkan fitur mobile apps, Pintu. Dengan tampilan user interface yang friendly, para pengguna diharapkan dapat melakukan transaksi jual beli aset crypto dengan lebih mudah.
Inovasi ini berangkat dari hasil analisis Pintu yang melihat sejumlah kendala dalam pengembangan cryptocurrency dan blockchain di Indonesia. Persoalan user interface yang rumit, hingga berbagai istilah teknis yang sulit dipahami orang awam merupakan deretan tantangan.
“Kami melihat teknologi blockchain akan membawa peradaban menuju sistem keuangan terbuka yang transparan dan terdesentralisasi. Salah satu penerapan teknologi ini adalah cryptocurrency. Sayangnya, masih banyak yang belum paham dengan konsep blockchain dan cryptocurrency. Pintu hadir untuk menjawab tantangan tersebut,” papar Kyrie Canille, Marketing Manager Pintu di Jakarta, Jumat (03/04/2020).
Meski baru diperkenalkan ke publik, Pintu optimistis dapat memenangkan persaingan di pasaran. Mereka cukup percaya diri lantaran mengaku memiliki diferensiasi yang fokus pada fitur dari mobile apss ini. Pintu menyediakan infrastruktur yang memungkinkan pengguna untuk trading, mengirim, dan menyimpan aset crypto melalui smartphone.
“Kami menawarkan kemudahan dan kenyamanan menjelajahi dunia crypto dengan seamless experience. Kami yakin dengan aplikasi seluler yang ramah pengguna akan banyakorang semakin tertarik untuk menjelajahi dunia crypto,” papar Kyrie.
Tampilan wallet card juga didesain minimalis untuk memudahkan pengguna mengelola berbagai aset crypto seperti Bitcoin, Ethereum, dan lain-lain. Pintu juga terintegrasi dengan beberapa jaringan blockchain seperti Ethereum dan Binance Chain.
Pada fitur trading, Pintu juga selalu menampilkan harga final ketika pengguna ingin jual/beli crypto sehingga tidak ada biaya tambahan atau tersembunyi.
Beberapa aset crypto yang dapat diperdagangkan di Pintu di antaranya BTC, ETH, BNB, USDT dan IDRT Selain itu, biaya blockchain (gas fee/miner fee) ketika mengirim crypto keluar dari Pintu juga dibebankan dalam biaya yang murah.
Untuk kenyamanan pengguna, transaksi pengiriman aset crypto antara sesama pengguna Pintu tidak akan dikenakan biaya.
Soal keamanan, Pintu didukung oleh teknologi Curv.co. Teknologi ini menggunakan protokol multi-party computation (MPC) untuk menghilangkan kemungkinan pencurian private key, sehingga menjamin keamanan aset pengguna.
Terkait regulasi, Pintu telah resmi terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). BAPPEBTI merupakan institusi yang berwenang untuk mengatur dan mengawasi para pelaku industri yang bergerak di aset crypto berbasis blockchain, guna memberikan perlindungan terhadap masyarakat.
“Atensi masyarakat terhadap teknologi blockchain dan mata uang crypto semakin besar, terlebih saat mata uang Bitcoin sempat menembus harga US$ 20.000 per keping. Banyak orang percaya Bitcoin adalah emas digital baru,” papr Kyrie.
Nilai Bitcoin telah meningkat 2300% antara Januari 2015 dan Januari 2020 membuat Bitcoin mulai dilirik sebagai investasi jangka panjang yang patut diperhitungkan. Melihat fenomena ini, kehadiran Pintu diharapkan dapat memudahkan orang-orang untuk mencoba.
Ke depan, Kyrie berharap Pintu tidak hanya menjadi aplikasi cryptocurrency yang populer bagi komunitas pencinta crypto dan teknologi blockchain tetapi juga dapat menjadi aplikasi yang dapat digunakan bagi semua kalangan yang ingin mencoba memulai investasi aset crypto.