PT Pertamina International Shipping (PIS) sedang jajaki pasar luar negeri untuk pengembangan usaha secara aktif. Hal ini sejalan dengan visi mereka untuk menjadi perusahaan logistik terpadu.
Dan dalam perjalanannya, PIS berencana mengimplementasikan strategi pengembangan usaha yang organik secara selektif. Ini bertujuan untuk mengakselerasi pengembangan bisnis baru, ekspansi pasar, serta peningkatan kapabilitas PIS.
Sebab itu, PIS terbuka untuk bekerja sama dengan beberapa perusahaan baik domestik, regional, hingga internasional yang memiliki lini bisnis, pasar atau kapabilitas yang cocok disinergikan dengan bisnis mereka.
“Selain visi menjadi perusahaan logistik terpadu yang memimpin di Asia, PIS juga memiliki target revenue sekitar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57,2 triliun di tahun 2030. Dan, demi mencapai hal tersebut, PIS tidak hanya fokus pada sektor perkapalan yang menyediakan layanan angkutan saja tapi jasa terminal dan penyimpanan berstandar internasional,” ungkap Corporate Secretary PIS Arief Sukmara.
Cakupan muatan angkutan pun tidak terbatas sektor bahan bakar energi namun juga gas, petrokimia, dan kargo bulk atau kontainer.
Untuk jajaki potensi pasar luar negeri, PIS bekerja sama dengan sejumlah mitra dan pemain global. Di kawasan Asia, PIS berkolaborasi dengan perusahaan yang berada di Singapura, Malaysia, Jepang, Korea, Cina, dan berbagai negara lainnya.
Sedangkan di kawasan Timur Tengah, PIS bekerja sama dengan mitra yang berada di Arab Saudi dan Turki. Penjajakan dengan para pemangku kepentingan untuk mencari mitra tersebut juga sudah dilakukan.
Dengan menggandeng mitra skala global, ke depannya PIS bisa menyiapkan terminal berstandar internasional dan mendatangkan pasar yang selama ini dilayani di Singapura serta Malaysia. Efek bergandanya, jasa kepelabuhanan yang dikelola anak perusahaan PIS lainnya dapat bertumbuh seperti shipping agency, kegiatan pandu-tunda, pengelolaan galangan, kegiatan pengerukan dan lainnya.