Kembali Gandeng Baznas, PKT Tunaikan Zakat Rp 9,4 Miliar

Mengikuti arahan Presiden Joko Widodo untuk menunaikan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) kembali menyalurkan dana zakat senilai Rp 9,4 miliar yang berhasil dihimpun dari pemotongan gaji karyawan PKT setiap bulan selama satu tahun terakhir.
Pengumpulan hingga penyaluran dana zakat PKT dilakukan secara terbuka dan transparan melalui Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) dengan komitmen kebijakan untuk tidak menahan dana zakat sebagai kas. UPZ PKT telah menggandeng Baznas sejak tahun 2019 dan telah menyalurkan zakat ke berbagai bidang dan kelompok masyarakat yang membutuhkan. Konsistensi menerapkan transparansi pengelolaan zakat inilah yang membawa PKT meraih penghargaan pengumpul zakat terbaik kategori BUMN selama dua tahun berturut-turut.
Qomaruzzaman, Direktur Keuangan dan Umum PKT menyampaikan bahwa PKT secara gencar giatkan sadar zakat kepada para karyawan. Ia menambahkan, UPZ juga terus bersinergi dengan berbagai lembaga terkait. Baik di tingkat lokal maupun nasional seperti Baznas, guna mengoptimalkan penyaluran zakat.
“Kami percaya, melalui pengelolaan dan pemanfaatan zakat yang tepat sasaran dapat mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Dalam pengelolaan zakat, pertanggungjawaban penyaluran dan pengelolaan dana zakat dilakukan secara disiplin melalui pelaporan berkala kepada para muzakki (pemberi zakat),” ucapnya.
Menariknya, selain menggandeng Baznas, penyaluran zakat yang dilakukan oleh UPZ PKT direalisasikan melalui berbagai program yang tetap mengacu pada lima pedoman Baznas yang di antaranya meliputi ekonomi, kesehatan, dakwah, advokasi, pendidikan, dan kemanusiaan. Adapun alokasi porsi penyaluran dana zakat PKT 70% disalurkan UPZ PKT untuk masyarakat sesuai dengan delapan kategori asnaf, 30% lainnya disalurkan melalui Baznas pusat untuk nasional.
Beberapa program unggulan UPZ PKT dalam penyaluran zakat bagi masyarakat sekitar yakni, blusukan bulanan untuk memberikan pelayanan medical check up gratis, Klinik Dhuafa, pemberdayaan ekonomi seperti modal dan bedah rumah, beasiswa pendidikan, santunan kemanusiaan, hingga ATM Beras yang mampu mengakomodasi 640 mustahik dalam satu bulan.
“Kami berharap, konsistensi PKT dalam hal pengelolaan dan pengumpulan zakat ini dapat terus dioptimalkan sebagai wujud komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip Environment, Social, Governance (ESG),” tutup Qomaruzzaman.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz