PT PLN (Persero) mengklaim pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mampu menurunkan emisi gas karbon sebesar 214 ribu ton per tahun. Proyek yang baru saja diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo ini merupakan salah satu langkah pemerintah dalam mengejar target bebas emisi karbon atau net zero emissions (NZE) tahun 2060.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, pembangunan PLTS Terapung Cirata menjadi langkah perseroan dalam mendukung pemerintah melakukan transisi energi. PLN mengembangkan green enabling transmission line dan smart grid yang merupakan bagian dari skema ARED (Accelerating Renewable Energy Development) di PLTS ini sehingga mampu menyuplai listrik dari sumber EBT yang terpisah dan terisolir menuju pusat demand listrik di perkotaan.
BACA JUGA: Jokowi Resmikan PLTS Terapung Terbesar Berkasitas 192 MWp
“Listrik dari PLTS Apung Cirata ini adalah 20 kilovolt (kV) yang kemudian kami sambungkan di gardu induk, yang kemudian diubah menjadi 150 kV dan langsung masuk ke transmisi Jawa-Bali. Artinya, ini akan dikonsumsi baik itu oleh rumah tangga maupun oleh industri,” kata Darmawan melalui keterangannya, Senin (13/11/2023).
Menurutnya, PLN berkomitmen untuk terus mengakselerasi transisi energi di Tanah Air dengan meningkatkan bauran EBT hingga 75% atau setara dengan 61 gigawatt (GW) sampai tahun 2040.
BACA JUGA: Manfaatkan Danau dan Bendungan, Potensi PLTS Terapung RI 89,36 GW
Melalui ARED, pihaknya menargetkan penambahan bauran EBT secara signifikan masuk ke dalam sistem PLN, yakni dari hidropower sebesar 25,3 GW, panas bumi sebesar 6,7 GW, serta surya dan angin sebesar 28 GW.
“Transisi energi ini sangat penting bagi Indonesia untuk menjaga momentum pembangunan ekonomi yang pesat, mempercepat pertumbuhan, membangun kapasitas nasional, menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan pada saat yang sama, menjaga lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut kapasitas produksi listrik di PLTS Terapung Cirata masih bisa ditingkatkan menjadi 1,2 gigawatt peak (GWp). Sebab, luasan Waduk Cirata hingga lebih dari 6.200 hektare.
“Kapasitas PLTS Terapung Cirata masih bisa dikembangkan lebih besar lagi, dengan total potensi maksimum mencapai sekitar 1,2 GWp apabila memanfaatkan 20% dari luas total waduk Cirata,” kata Arifin.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz