PT PLN (Persero) menawarkan kerja sama pengembangan dua proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung. Bersama dua subholding pembangkitan, PLN akan membangun PLTS itu dengan total kapasitas 200 megawatt (MW).
Hal itu mengemuka dalam pertemuan State Owned Enterprise (SOE) International Conference 2022 di Bali, Selasa (18/10/2022). Pembangunan PLTS terapung Gajah Mungkur dan PLTS terapung Karangkates ini diharapkan dapat meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) guna mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca berbasis Nationally Determined Contribution (NDC) hingga 30,89% pada tahun 2030.
BACA JUGA: Di Konferensi Internasional BUMN, PLN Pasok Listrik Tanpa Kedip
Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Manajemen Proyek dan EBT PLN menjelaskan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2021-2030 yang menjadi RUPTL paling hijau sepanjang sejarah, perusahaan akan gencar menambah kapasitas pembangkit EBT. Salah satu jenis pembangkit yang akan dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Dua PLTS yang ditawarkan PLN, ini akan menjadi salah satu backbone kelistrikan Jawa dan sebagai pengganti dari PLTU yang akan dipensiunkan oleh PLN,” ujar Wiluyo.
BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat, PLN Janjikan Infrastruktur Listrik Rampung 2023
Melalui subholding PLN Indonesia Power (PLN IP), PLN juga telah menginisiasi proyek PLTS terapung dengan kapasitas 100 megawatt (MW) berlokasi di Bendungan Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah. PLTS terapung ini akan masuk ke dalam sistem kelistrikan Jawa Bali.
Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN IP mengajak para investor untuk ikut serta dalam proyek PLTS terapung Gajah Mungkur. Pihaknya menargetkan PLTS ini dapat beroperasi pada 2025.
“Saat ini, PLN sudah menyelesaikan pra-feasibility study dengan target feasibility study selesai pada tahun ini,” tutur Edwin.
Selain PLN IP, melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP), PLN juga telah menginisiasi proyek strategis PLTS terapung berkapasitas 100 MW yang berlokasi di Bendungan Karangkates. Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN NP menyebutkan PLTS terapung ini juga akan masuk ke dalam sistem kelistrikan Jawa Bali. PLTS ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2025.
“PLTS ini akan menjadi salah satu PLTS terbesar di Jawa Timur dan akan membantu pasokan listrik di Jawa bagian timur dan juga Bali,” ucapnya.
