PLN Ungkap Pengguna Sertifikat Energi Terbarukan atau REC Naik 75%

marketeers article
Pembangkit LIstrik Tenaga Surya (PLTS). Sumber gambar: 123rf

PT PLN (Persero) melaporkan sepanjang tahun 2023 penggunaan Renewable Energy Certificate (REC) meningkat sebanyak 75% dibandingkan tahun 2022. Sepanjang tahun lalu, tercatat penggunaan REC mencapai 3,08 TWh.

REC merupakan bentuk layanan PLN yang memudahkan pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional. Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt-hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau non fosil.

BACA JUGA: Gencar Transisi Energi, PLN Raih Pembiayaan Rp 12 Triliun

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, REC merupakan jawaban atas kebutuhan langkah dekarbonisasi, khususnya di sektor industri dan bisnis. Tuntutan zaman atas produk yang dihasilkan melalui energi bersih menjadi kunci daya saing industri saat ini.

“PLN sebagai leader sektor percepatan penggunaan energi baru terbarukan akan mendukung daya saing industri nasional dengan mendorong penggunaan energi bersih sebagai basis kelistrikan. Kami menghadirkan opsi pengadaan untuk pemenuhan target sampai dengan 100% penggunaan energi terbarukan,” kata Darmawan melalui keterangannya, Rabu (3/1/2024).

BACA JUGA: Tarif Listrik Tak Naik Awal Tahun, Ini Jawaban Dirut PLN

Darmawan menyebut, cara pengadaan atau pembeliannya pun relatif mudah dan cepat. Menurutnya, hingga akhir tahun 2023, lebih dari 296 pelanggan telah menggunakan REC dari PLN. Industri dan sektor bisnis di wilayah Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan DKI Jakarta menjadi yang paling banyak memanfaatkan sertifikasi ini.

REC merupakan bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan. REC dari PLN menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat (AS), untuk memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain.

Seluruh proses juga telah diverifikasi untuk memenuhi standar internasional. Saat ini ada empat pembangkit PLN yang siap menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC.

Adapun pembangkit tersebut, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang yang berada di sistem kelistrikan Jawa Madura Bali, PLTP Lahendong dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru yang masuk ke dalam sistem kelistrikan Sulawesi serta PLTP Ulubelu yang masuk ke dalam sistem kelistrikan Sumatera.

REC juga dapat mendorong pertumbuhan pembangkit EBT untuk memenuhi target bauran energi, serta sebagai tanggung jawab PLN untuk menyediakan listrik bersih bagi generasi saat ini dan mendatang.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related