PLTS Kian Diminati Konsumen Residensial, SUNterra Bawa Skema Langganan
Perusahaan pengembang energi surya yang berfokus pada sektor residensial, SUNterra, kembali membidik segmen tersebut melalui skema berlangganan melalui kanal digital perusahaan. Sektor residensial tercatat sebagai salah satu sektor paling mendominasi dari pengguna sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia.
Hal ini disebabkan karena sistem PLTS merupakan salah satu solusi akan gaya hidup berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan dari aktivitas keseharian manusia. Instalasi PLTS yang mudah dan cepat juga menjadi keunggulan dibanding dengan sumber energi terbarukan lainnya.
Kanal digital yang dimaksud perusahaan adalah aplikasi yang diperuntukan untuk pelanggan. Aplikasi tersebut diluncurkan guna mempermudah pelanggan dalam melakukan pembaruan atau pengajuan skema berlangganan.
“Calon konsumen SUNterra dapat menghitung perkiraan kapasitas PLTS yang dapat dipasang di atap melalui aplikasi SUNterra,” kata Fanda Soesilo, CEO SUNterra dalam keterangannya dikutip Selasa (28/2/2023).
BACA JUGA: PTBA Bangun PLTS untuk Hidupkan Pompa Irigiasi Pertanian
Selain meluncurkan aplikasi untuk pelanggan, perusahaan juga merilis aplikasi untuk digunakan bagi para agen kemitraan bernama Mandara. Skema kemitraan juga menjadi salah satu pamungkas perusahaan dalam mengembangkan jaringan bisnisnya.
Aplikasi Mandara ini dapat membantu tenaga pemasar dalam hal pemberdayaan anggota, menjaga performa, monitor proses penjualan, hingga ringkasan insentif, yang dapat diakses 24/7. Aplikasi ini hadir dengan antarmuka intuitif serta beragam fitur pendukung. Aplikasi ini juga merupakan inisiatif lanjutan dari peluncuran aplikasi SUNterra yang sebelumnya telah diluncurkan pada Oktober 2022.
BACA JUGA: Ekspansi ke Energi Baru Terbarukan, PTBA Bangun PLTS
“Kami meluncurkan aplikasi Mandara khusus tenaga pemasar atau agen sebagai wujud komitmen kami untuk terus berinovasi dan mengembangkan teknologi yang dapat mengakselerasi pertumbuhan pengguna energi surya di masa depan,” jelas Fanda.
Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi pengembangan energi surya sangat besar. Tercatat, Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 207.898 MW (4,80kWh/m2/hari).
Posisi Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun dan kekayaan alam pasir silika merupakan anugerah yang harus dioptimalkan. Ketersediaan potensi surya di seluruh wilayah Indonesia sangat diperlukan sebagai langkah awal dalam pemanfaatan energi surya di Indonesia.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz