Potensi Bisnis Pasar Jet Commerce di Vietnam dan Thailand

marketeers article
E-commerce Shop Online Homepage Sale Concept

Jet Commerce baru mengumumkan ekspansinya ke Ho Chi Minh City, Vietnam dan Bangkok, Thailand. Dalam siaran resminya, perusahaan asal Indonesia ini menjelaskan bahwa permintaan akan solusi e-commerce enabler di Asia Tenggara terus meningkat. Alasan ini yang membuat mereka memiliki visi untuk membesarkan bisnisnya hingga ke pasar Asia Tenggara. Lantas, seperti apa kondisi pasar di Vietnam dan Thailand?

Riset Google-Temasek dalam laporan e-Conomy SEA 2018 mencatat nilai bisnis e-commerce di Asia Tenggara pada 2018 diprediksi mencapai US$ 23,2 miliar. Adapun Vietnam berada di posisi ketiga senilai US$ 2,8 miliar dan Thailand di posisi kedua senilai US$ 3 miliar setelah Indonesia yang memimpin dengan nilai US$ 12,2 miliar.

Kendati pertumbuhan e-commerce di masing-masing negara menunjukkan performa yang positif, pelaku e-commerce terutama brand harus siap mengatasi sejumlah kendala yang kerap dialami konsumen saat berbelanja online.

Hasil survei Vietnam e-Commerce and Digital Economy Agency pada 2018 menunjukkan sebanyak 77% konsumen di Vietnam menghadapi masalah pada kualitas produk yang diterima. Hal ini seringkali terjadi terutama jika konsumen berbelanja online di luar official store brand.

Temuan lainnya, sebanyak 32% mengaku mendapatkan pelayanan pelanggan yang buruk. Padahal, 63% menilai kredibilitas penjual adalah daya tarik yang membuat memengaruhi keputusan pembelian mereka ketika berbelanja online.

Sementara di Indonesia, Jet Commerce melihat beberapa masalah, seperti keterlambatan pengiriman, barang yang diterima konsumen rusak atau tidak sesuai, lambatnya respon keluhan, diskon fiktif, dan lain sebagainya. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi jika brand memiliki atau bekerja sama dengan tim khusus yang berdedikasi penuh untuk e-commerce.

“Membangun bisnis e-commerce tidak sebatas menyiapkan official store, tapi juga memastikan kelancaran operasional e-commerce untuk mengatasi dan meminimalisir kendala-kendala tersebut,” jelas Oliver Yang, Chief Executive Officer Jet Commerce dalam siaran resminya.

Selanjutnya, brand perlu membuat strategi pemasaran digital berbasis data jika ingin bertumbuh di jangka panjang. Data-data ini nantinya bisa dimanfaatkan brand dalam menemukan cara untuk mengubah traffic menjadi transaksi.

Selain itu, membangun identitas brand yang kuat sama pentingnya dengan meningkatkan trafik
ke official store. Tampilan official store brand harus menarik secara visual dan diisi oleh konten-konten berkualitas yang melibatkan emosional pelanggan.

Dalam kemitraannya dengan brand, Jet Commerce berperan sebagai wakil resmi yang menangani ketersediaan produk brand di pasar online. Layanan end-to-end yang dilakukan termasuk menyiapkan sekaligus mengoperasikan official store, merancang strategi pemasaran digital, menyediakan tim customer service, dan layanan fulfillment yang mencakup penyimpanan barang hingga pengiriman.

Produk-produk mitra brand yang dipasarkan pun terjamin 100% otentisitas dan orisinalitasnya sehingga dapat dipastikan berkualitas baik. Saat ini Jet Commerce Vietnam dan Jet Commerce Thailand pun telah bermitra dengan sejumlah brand.

Related