Menurut data Bank Indonesia, selama sepuluh tahun terakhir, struktur PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Sulawesi Utara (Sulut) didominasi oleh lima sekor industri, yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan (20,83%), perdagangan (12,75%), konstruksi (11.79%), serta industri pengolahan (8,73%). Kelima sektor tersebut setidaknya mendominasi 65% perekonomian Sulut.
Dari sisi pengeluaran, ekonomi Sulut didominasi oleh Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto atau investasi sebesar 80,83%. Sementara itu, untuk perekonomian secara keseluruhan, karena pandemi COVID-19, pada kuartal pertama tahun 2020 ekonomi Sulut tumbuh 4,27% (year-on-year), melambat dibandingkan kuartal empat tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,45%.
“Kami sudah mengantisipasi adanya penurunan perekonomian di daerah Sulut, namun itu semata-mata karena adanya pembatasan aktivitas perekonomian. Jika pembatasan berakhir, kami akan genjot kembali perekonomian Sulut dengan berbagai cara,” jelas Arbonas Hutabarat, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara dalam acara Government Roundtable COVID-19: NEW, NEXT & POST, Kamis (16/07/2020).
Arbonas kemudian meyakini daerah Sulut dapat menjadi sebuah hub perdagangan internasional ketika pandemi telah berakhir. Sektor perikanan kemudian akan digenjot sebagai komoditas utama yang dapat membantu perekonomian nasional.
Sektor perikanan dari Sulut setidaknya menyumbang sebanyak 13,6% dari ekspor nasional, dengan tuna menjadi produk utama yang sangat menjanjikan. Selain itu negara tujuan yang paling besar adalah Amerika, China, dan Filipina.
“Kita sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk menjadikan Sulut sebagai hub perdagangan internasional. Dari segi infrastruktur pun, Sulut memiliki infrastruktur yang mumpuni. Bahkan tol Manado-Bitung sudah selesai, tinggal peresmian saja dari Presiden,” tambah Arbonas.
Tidak cukup dari segi infrastruktur saja jika ingin menjadikan Sulut sebagai hub perdagangan internasional, tetapi pemerintah juga perlu memikirkan kembali sektor apa saja yang dapat dijadikan komoditas ekspor selain perikanan. Sehingga nantinya, Sulut dapat menjadi gerbang perdagangan Indonesia ke Asia Pasifik.
Editor: Ramadhan Triwijanarko