Sebuah eksperimen baru dalam bidang penulisan mengungkap dampak kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)) terhadap kreativitas penulisan. Penelitian ini dilakukan oleh dua peneliti dari University College London dan University of Exeter dan diterbitkan dalam jurnal Science Advances.
Dikutip dari Mashable pada Senin (15/7/2024), dalam eksperimen ini, ratusan cerita pendek dibuat oleh penulis secara eksklusif dan dibandingkan dengan cerita yang dibantu oleh ChatGPT.
Eksperimen itu sendiri melibatkan sampel yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah tulisan yang hanya menggunakan ide otentik dari penulis itu sendiri, kelompok kedua merupakan kelompok penulis yang dapat meminta satu ide dari ChatGPT, dan kelompok yang ketiga diberi kesempatan untuk bekerja dengan lima prompt dalam ChatGPT.
BACA JUGA: 5 Hal yang Sebaiknya Dihindari dalam Teknik Telesales
Cerita-cerita ini kemudian dinilai berdasarkan kebaruan, kegunaan (kemungkinan untuk diterbitkan), dan kepuasan emosional.
Sebelum eksperimen dilakukan, para peserta diukur kreativitasnya lewat tulisan umum. Hal ini dilakukan untuk membangun standar kreativitas yang akan diterapkan dalam eksperimen tersebut.
Hasilnya, riset ini menunjukkan peningkatan kreativitas individu, tetapi dengan risiko kehilangan keragaman kreativitas kolektif.
Dengan kata lain, dinamika ini menyerupai dilema sosial. Dimana penulis dengan AI generatif, penulis secara individu akan menghadirkan kualitas yang lebih baik, tetapi secara kolektif cakupan konten yang disajikan menjadi lebih sempit.
BACA JUGA: Semester I, KAI Angkut 32,8 Juta Ton Barang dengan Naik 7%
Mereka yang memiliki skor kreativitas lebih rendah mendapatkan skor lebih baik dalam penulisan pribadi ketika diberikan akses ke ide-ide yang dihasilkan oleh AI.
Namun, bagi mereka yang sudah memiliki skor kreativitas tinggi, ide AI hanya memberikan sedikit atau bahkan tidak ada manfaat pada penilaian cerita mereka.
Selain itu, cerita-cerita yang dibantu oleh rangsangan AI dianggap kurang beragam dan menampilkan karakteristik penulisan yang kurang unik, dan menunjukkan batasan kecerdasan yang ditawarkan ChatGPT.
Editor: Eric Iskandarsjah