Atlet tembak Turki, Yusuf Dikec, viral di media sosial berkat gaya nyelenehnya saat berkompetisi di Olimpiade Paris 2024. Dia mencuri perhatian karena berhasil memenangkan medali perak tanpa menggunakan perlengkapan menembak, seperti kacamata maupun penutup telinga.
Alih-alih menggunakan lensa khusus, lelaki berusia 51 tahun itu hanya mengenakan kacamata sehari-hari. Tampil dengan santai, Yusuf Dikec memegang pistol menggunakan tangan kanan sembari memasukkan tangan kiri ke kantung celananya.
Hal tersebut tentu menjadi sesuatu yang tak biasa, mengingat penembak pada umumnya selalu mengenakan lensa khusus dan pelindung telinga. Lantaran gayanya yang demikian, atlet yang berlaga di nomor 10 meter air pistol campuran itu disebut-sebut sebagai ‘The Hitman’.
BACA JUGA: Pesona Kim Ye Ji, Atlet Tembak Korea Selatan yang Viral di Medsos
‘Saya adalah penembak alami’
Sang atlet pun telah mengetahui terkait sosoknya yang viral di media sosial. Dalam sebuah wawancara bersama Haber Turk, ia mengungkapkan alasannya tak mengenakan perlengkapan menembak layaknya atlet tembak pada umumnya.
“Orang-orang menyandingkan foto Anda dengan rekan, di mana ia dilengkapi alat pendukung sedangkan Anda sama sekali tidak. Kenapa Anda tidak menggunakan perlengkapan menembak apa pun?” tanya sang reporter.
BACA JUGA: 5 Fakta Lianne Tan, Atlet Belgia yang Fasih Bahasa Indonesia
Yusuf Dikec lantas menjawab, “Saya tidak pernah membutuhkan perlengkapan khusus. Teman saya, bahkan sesama atlet, juga menanyakan hal serupa. Lalu, saya hanya mengatakan kepada mereka bahwa saya adalah penembak alami.”
Sementara itu, AP News menilai tidak sepenuhnya benar bahwa Yusuf Dikec tidak memakai perlengkapan menembak apa pun. Ia menggunakan penutup telinga berwarna kuning untuk menghalangi gangguan saat melakukan tembakan di final.
Hanya saja, penutup tersebut tidak terlihat dari sudut gambar yang menjadi viral. Sama seperti Dikec, penembak senapan Tiongkok Liu Yukun memenangkan medali emas juga mengenakan penutup telinga tetapi tanpa penutup mata atau pelindung.
Editor: Ranto Rajagukguk