Prada Segera Luncurkan Tas Daur Ulang Sampah Plastik dari Laut

marketeers article

Isu sustainable fashion sepertinya sedang menjadi fokus berbagai brand fesyen di dunia, termasuk Prada. Mengikuti langkah beberapa merek fesyen terkenal, merek produk fesyen mewah adal Italia ini juga mengangkat isu lingkungan dalam kampanye produknya. Yaitu dengan meluncurkan koleksi tas berbahan nilon yang terbuat dari hasil daur ulang sampah plastik di laut.

Sejak empat dekade lalu, Prada telah mengalami perombakan gaya dan desain terhadap produk nilonnya. Prada pertama kali meluncurkan tas berbahan nilon pada tahun 1984 dengan nama Vela dan koleksi pakaian berbahan nilon pada tahun 90-an.

Kini, dengan permasalah sampah plastik yang semakin menumpuk di lautan, Prada mengambil peran dalam isu lingkungan. Dilansir dari Independent, Prada mengumpulkan sampah plastik, jaring penangkap ikan, dan sampah serat tekstil yang ada di laut yang kemudian diproduksi menjadi bahan sintetik sebagai bahan dasar pembuatan tas. Koleksi ini akan hadir dalam enam produk tas dengan model beragam.

“Ini adalah pengurangan bahan dasar nilon yang masif dan berpengaruh besar dalam ketahanan (sustainability). Kami ingin melakukan sesuatu tidak hanya untuk marketing, tapi juga berpengaruh besar bagi masyarakat,” ujar Lorenzo Bertelli, Head of Marketing Communication Prada Group dikutip dari Business of Fashion.

Koleksi ini akan diluncurkan dengan nama Re-Nylon. Hadir dalam bentuk tas pinggul, tas selempang, dan dua jenis backpack khas Prada.

Nilon yang digunakan oleh Prada untuk memproduksi lini koleksi ini disebut dengan Econyl, yaitu bahan nilon yang terbuat dari hasil daur ulang. Tidak hanya Prada, beberapa merek fesyen juga sudah menggunakan Econyl sebagai bahan dasar produk mereka, yaitu Stella Mc Cartney, Adidas, dan Triumph.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related