Presiden Jokowi Bermain Basket Sembari Bicarakan Konsep Student Athlete
Menginjak tahun ke-15 penyelenggaraan, Honda DBL 2018 akan kembali bergulir dan menjangkau lebih banyak kota di Indonesia. Bila sebelumnya diselenggarakan di 25 kota, Honda DBL tahun ini akan diselenggarakan di 30 kota di 22 provinsi.
Dalam peluncurkan Honda DBL yang ke-15 ini terlihat istimewa, sebab Presiden Joko Widodo yang meresmikannya secara langsung di Istana Bogor. Azrul Ananda selaku Direktur Utama DBL Indonesia, sangat berterima kasih atas sambutan dan dukungan luar biasa dari Presiden Joko Widodo. Apalagi, presiden juga berkomitmen akan memberi penghargaan khusus bagi tim-tim yang meraih juara pada tiap-tiap provinsi.
“Dukungan ini akan membuat semakin banyak anak antusias bermain basket. Selama 15 tahun penyelenggaraan, telah banyak prestasi nasional dan internasional yang diraih oleh para alumnus DBL untuk Indonesia. Semakin banyak peserta, tentu masa depan basket Indonesia akan lebih baik lagi,” kata Azrul.
Honda DBL 2018, akan bergulir mulai Juli nanti. Diawali di Surabaya pada 20 Juli-24 Agustus. Lalu berlanjut ke kota-kota lainnya di 22 provinsi, dari Aceh hingga Papua.
Kompetisi Honda DBL bukanlah hal yang asing bagi Presiden Joko Widodo. Ia beberapa kali sudah meresmikan kompetisi ini ketika masih menjabat sebagai Walikota Surakarta. Secara khusus, presiden memberi apresiasi atas konsistensi DBL Indonesia dalam menyelenggarakan kompetisi basket pelajar terbesar di tanah air ini. Apalagi, dengan konsep student athlete, dimana pemain harus tetap dituntut meraih nilai baik di sekolah.
“Kompetisi itu memang sepatutnya digelar dari jenjang bawah, mulai pelajar, mahasiswa hingga profesional. Semakin banyak kompetisi akan semakin baik. DBL ini kan sudah lama digelar, dari kota ke kota, provinsi ke provinsi. Sehingga memudahkan untuk memilih pemain untuk kebutuhan Timnas,” papar Presiden.
Dalam saat yang bersamaan, Presiden Joko Widodo juga melakukan pertandingan eksibisi melawan para perwakilan dari Honda DBL. Sayangnya beberapa percobaan melempar bola oleh Presiden masih belum masuk ke dalam riing.
“Saya ini kira-kira sudah 37 tahun lebih tidak bermain basket. Terakhir, saat saya masih kuliah dulu. Jadi, harap dimaklumi. Apalagi, saya harus melawan anak-anak DBL yang tiap hari bermain basket,” pungkasnya.
Editor: Sigit Kurniawan