Melihat peluang dari berbagai kesulitan mencetak bagi para pelaku usaha. Printerous mencoba memberikan jawaban untuk layanan printing yang lebih mudah dan efisien dari segi biaya hingga distribusi.
Printerous awalnya mengambil positioning sebagai platform cetak foto online untuk mengabadikan momen menjadi berbagai produk cetak. Tidak hanya menghasilkan foto di kertas saja tetapi dibuat menjadi photobook, frame art, kanvas, hingga bantal. Namun, seiring berjalannya waktu, industri cetak ini berkembang dengan pesat dan permintaan yang datang pun beragam.
“Melihat industri printing yang masih konvensional dan manual, Printerous berusaha menghadirkan solusi mencetak online melalui website yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Kami ingin memenuhi kebutuhan cetak bagi bisnis dengan menghubungkan para mitra dengan pelanggan, mulai dari kebutuhan kantor, material promosi, merchandise, hingga kemasan,” ujar Founder dan CEO Printerous Kevin Osmond.
Selama ini, banyak kesulitan pelanggan dalam mendesain dan mendistribusikan produk cetak. Tidak jarang, mereka harus menghabiskan waktu dan tenaga untuk mencari dan mengurus berbagai vendor percetakan untuk memenuhi kebutuhan cetak bisnisnya. Hal ini disebabkan karena kualitas hasil cetak tidak memiliki standar yang jelas dan sulit mencari percetakan dengan produk lengkap.
Berangkat dari keluhan ini, Printerous terus melakukan upgrade dalam layanannya. Sehingga, tidak hanya memiliki produk yang lengkap tetapi mereka juga memberikan kemudahan dan meningkatkan efisiensi proses cetak bagi pelaku usaha. Di sisi lain, Printerous juga meningkatkan produktivitas dari para mitra percetakan dan membantu mereka menjangkau lebih banyak pelanggan.
Printerous hadir di Indonesia sejak tahun 2015 dan telah memiliki lebih dari 300 mitra percetakan di 24 kota. Ragam produk cetak Printerous juga sudah mencapai lebih dari 500. Dan, sepanjang perjalanan bisnis tersebut, setidaknya 35.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) hingga korporat telah terbantu dalam pemenuhan kebutuhan cetak.
Pelaku usaha kini tidak perlu lagi menghabiskan biaya dan waktu untuk mencetak dan mendistribusikan satu-persatu ke berbagai kota. Melalui Printerous, kini pelaku usaha dapat mengelola kebutuhan cetak dan kemasan secara nasional dengan lebih cepat dan hemat.
“Printerous menargetkan untuk membantu lebih banyak pengguna melalui ekspansi mitra di berbagai wilayah ke depannya. Selain itu, kami juga ingin menambah channel penjualan baru serta berkolaborasi dengan berbagai instansi dan lebih banyak komunitas bisnis,” ungkap Kevin.
Asia memiliki market share terbesar di dunia untuk industri printing dan Indonesia sendiri berkontribusi besar di dalamnya. Meski kini banyak usaha beralih ke channel online, hal tersebut tidak menyurutkan kebutuhan terhadap produk cetak. Pasalnya, produk cetak memiliki cakupan yang luas dan salah satunya adalah kemasan.
Kemasan merupakan produk cetak yang penting bagi banyak pengusaha online. Terlebih lagi di situasi pandemi saat ini, banyak perubahan dari pola berbelanja masyarakat. Online shopping atau delivery order menjadi pilihan karena kebijakan pemerintah yang membuat mobilitas terbatas.
“Saat ini, Printerous terus fokus pada pemenuhan packaging untuk bisnis food & beverages (F&B) yang permintaannya terus meningkat karena tingginya pemesanan makanan online dan take away,” tutur Kevin.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa di situasi yang ada saat ini penting bagi para pelaku bisnis untuk tetap agile, kreatif, dan berkembang untuk bertahan. Terlepas dari pandemi yang harus dihadapi, industri printing di Indonesia memiliki potensi pasar yang semakin tinggi. Namun, tantangan yang masih harus diatasi adalah edukasi kepada pelanggan untuk mencetak secara online.
Editor: Ramadhan Triwijanarko