Dalam ekosistem startup, hampir semua perusahaan rintisan berusaha untuk mencapai product market-fit sebagai validasi atas kecocokan antara produk dengan pasar. Ketika telah mencapai tahapan ini berarti startup tersebut telah mampu menciptakan produk yang mampu dijual sekaligus dapat diterima oleh masyarakat luas.
Namun, bagi startup yang mengusung produk inovasi, hal ini bukanlah sebuah pencapaian yang mudah untuk dilakukan.
Butuh berkali-kali percobaan hingga pada akhirnya pelanggan Anda puas dengan sajian produk yang Anda tawarkan. Untuk memahami lebih dalam mengenai topik ini, berikut penjelasan serta tips untuk mencapai product market-fit:
Apa yang dimaksud product market-fit?
Dilansir dari BCombinator, Marc Andreessen mendefinisikan product market fit sebagai sebuah kondisi ketika sebuah produk mampu memuaskan pasar. Dalam konsep ini, terdapat tiga istilah penting, yaitu product, team, dan market.
Menurut Andreessen pasar adalah faktor penting sukses atau gagalnya sebuah pasar. Pasar harus dapat terpuaskan dengan minimum viable product yang Anda tawarkan.
Produk yang diciptakan tersebut tidak perlu menjadi sesuatu yang luar biasa, setidaknya pelanggan mampu merasakan kegunaan dan manfaat dari produk tersebut. Pada tahapan ini, secara organik pasar sudah mampu menerima produk dengan baik, konsumen berdatangan untuk membeli, menggunakan, dan bahkan mempromosikannya kepada orang sekitar.
Product market-fit memiliki tiga konsep yang perlu diperhatikan. Pertama, produk yang mampu memecahkan masalah pelanggan.
Kedua, pelanggan yang membutuhkan penyelesaian masalah dan bersedia membayar produk Anda. Ketiga, pasar yang terbuka luas untuk menerima produk Anda.
Untuk mampu mencapai product market-fit, penyesuaian produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar adalah penting. Feedback dari pelanggan pun menjadi penting bagi startup sekaligus evaluasi profitabilitas untuk mengetahui bagaimana kelayakan produk di tengah persaingan.
BACA JUGA: Social Business Model Canvas: Petakan dan Visualisasi dari Misi Sosial
5 tips capai product market-fit
Tidak mudahnya startup untuk mencapai product market-fit membuat Anda perlu resistensi dan konsistensi hingga mampu mencapainya. Berikut lima tips capai product market-fit yang telah Marketeers lansir dari Startup Studio Indonesia:
1. Uji pasar secepat mungkin
Salah satu penyebab startup gagal mencapai product market-fit adalah terlalu lamanya perusahaan mengetahui bagaimana respons pasar terhadap produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, uji pasar perlu dilakukan secepat mungkin agar jika terjadi ketidakcocokan model bisnis, maka startup dapat memperbaikinya dan melakukan pivot.
Temukan model bisnis terbaik untuk produk Anda secepat mungkin dan evaluasi dengan uji pasar secara berkala.
2. Lakukan A/B Testing
Produk inovasi yang menyuguhkan berbagai fitur dan nilai-nilai baru tentu belum tentu akan diterima langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu, A/B Testing perlu dilakukan untuk dapat mengetahui apakah produk benar-benar dibutuhkan dan diinginkan pelanggan.
Lakukanlah eksperimen dan bandingkan kinerja dari dua atau beberapa strategi yang Anda lakukan. Lihat hasilnya dan jadikan sebagai bahan evaluasi untuk mencapai product market-fit.
3. Terima dan dengarkan feedback pelanggan
Respons pasar dan pelanggan atas produk yang Anda tawarkan adalah aset berharga bagi peningkatan dan perbaikan produk. Cobalah dengarkan dan pahami apa yang sebenarnya pelanggan Anda butuhkan, inginkan, dan ekspektasikan.
Jadikan feedback sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan produk agar mampu fit dengan pasar.
BACA JUGA: Empathy Map: Human-Centered Design, Lebih Dekat dengan Pelanggan
4. Perbaikan produk
Hasil feedback pelanggan menjadi alasan mengapa produk Anda perlu perbaikan. Cobalah kembangkan fitur-fitur unggulan yang melengkapi produk Anda.
Tujuannya pun satu, yaitu meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong produk mencapai fase product market-fit.
5. Kembangkan loyalitas pelanggan
Mencari pelanggan baru bukanlah hal yang mudah, sering kali berbiaya jauh lebih mahal dibanding mengelola pelanggan lama Anda. Menjaga retensi pelanggan adalah cara efektif meningkatkan penjualan Anda.
Jika Anda telah mendapatkan basis pelanggan baru, cobalah untuk menyusun inisiasi untuk meningkatkan customer loyalty. Jaga mereka dengan berbagai treatment, seperti meminta saran dan masukan, promo dan diskon, serta inisiasi lainnya.
Kesimpulannya, product market-fit ini penting untuk diperhatikan bagi Anda para founder dan pegiat startup. Mengapa penting? Karena produk startup umumnya masih baru dan inovatif.
Jadi, perlu pendekatan dan kepastian apakah produk benar-benar layak untuk digunakan oleh pasar ataupun perlu penyesuaian lebih lanjut. Tanpa adanya product market-fit, maka produk Anda mungkin akan terancam gagal dan tidak diminati pelanggan.
Salah treatment akan membuat Anda mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan keinginan. Teruslah lakukan eksperimen, kenali pasar yang Anda masuki, dalami ekspektasi pelanggan, dan jalankan evaluasi secara berkala demi mencapai profitabilitas yang ditargetkan.
BACA JUGA: Value Proposition Canvas: Pastikan Produk Sesuai Ekspektasi Pelanggan
Editor: Ranto Rajagukguk