Produk Fesyen Paling Banyak Dibeli oleh Konsumen Kredivo

marketeers article
Online shopping cart concept with laptop and cardboard box

Kredivo merilis data tren belanja awal tahun 2019 yang berisi bahwa mayoritas laki-laki dan perempuan membeli produk berupa fesyen dan aksesorinya. Dari total pengguna laki-laki, 39,3% membeli produk fesyen dan aksesorinya, disusul gadget sekitar 36,8% dan perlengkapan rumah tangga sebesar 18%. Sedangkan dari total pengguna perempuan, 55% membeli produk fesyen dan aksesorinya, 41% produk kesehatan dan kecantikan, dan di posisi ketiga dengan persentase 26,2% adalah perlengkapan rumah tangga.

Namun, jika dilihat dari total nilai belanja, kategori gadget dan aksesorinya berada di peringkat pertama mengalahkan kategori fesyen, empat kali lipat untuk laki-laki dan hampir dua kali lipat untuk perempuan. Pembelian gadget oleh laki-laki mencapai 51% dari keseluruhan nilai transaksi. Sedangkan pembelian gadget oleh perempuan mencapai 38% dari keseluruhan nilai transaksi.

Banyaknya permintaan akan kategori-kategori tersebut seiring dengan perkembangan e-commerce yang luar biasa di Indonesia. Studi oleh McKinsey memproyeksikan bahwa value dari pasar e-commerce Indonesia akan meningkat delapan kali lipat antara tahun 2017-2022.

“Penetrasi smartphone dan internet yang pesat di Indonesia menjadikan mobile payment sebagai solusi pembayaran digital yang tepat,” tutur Indina Andamari, Head of Marketing Kredivo.

Dalam risetnya, Kredivo juga menemukan temuan bahwa sekitar 57,6% pengguna layanan Kredivo adalah laki-laki, sedangkan 42,4% pengguna merupakan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa lelaki cenderung lebih aktif dalam bertransaksi online dibanding perempuan.

Data ini menjelaskan bahwa ada kesamaan perilaku pengguna Kredivo dengan pengguna kartu kredit di Indonesia. Dari tiga fitur produk yang dimiliki Kredivo, sekitar 21% pengguna menggunakan layanan cicilan di e-commerce, sekitar 30% pengguna menggunakan layanan pinjaman tunai dan hampir 85% pengguna menggunakan layanan bayar dalam 30 hari.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related