Apple untuk pertama kalinya terdepak dari lima besar vendor smartphone di Cina. Menurut firma riset pasar Canalys, pengiriman iPhone di Cina turun sebesar 6,7% secara tahunan pada kuartal kedua tahun 2024.
Analis menyebut penurunan ini sebagai akibat dari kebangkitan merek-merek dalam negeri. Dengan dukungan komponen canggih yang diproduksi secara lokal, perusahaan-perusahaan Cina seperti Huawei, Vivo, Oppo, Honor, dan Xiaomi mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Huawei, khususnya, telah membuat comeback yang kuat di pasar kelas atas, menantang status premium Apple.
BACA JUGA: AI Milik Apple Bikin Produsen Smartphone Android Ubah Strategi
Dikutip dari Gizmochina, Senin (29/7/2024), pasar smartphone Cina secara keseluruhan tumbuh sebesar 10% secara tahunan. Ada lebih dari 70 juta unit smartphone yang dikirimkan pada kuartal kedua.
Vivo memimpin pasar dengan pangsa 19% (13,1 juta unit dikirimkan), diikuti oleh Oppo, Honor, dan Huawei, masing-masing mengirimkan sekitar 10 juta unit. Xiaomi, yang sebelumnya mengalami kesulitan, mengalami peningkatan 17% secara tahunan, dan kembali masuk ke dalam lima besar dengan pengiriman 10 juta unit.
Sebaliknya, pengiriman Apple turun menjadi 9,7 juta unit, memberikan perusahaan tersebut pangsa pasar yang berkurang menjadi 14%.
Meskipun menawarkan diskon hingga 23%, Apple kesulitan mempertahankan posisinya. Pesaing domestik diuntungkan oleh rantai pasokan yang terlokalisasi dan loyalitas merek yang kuat di kalangan konsumen Cina.
BACA JUGA: Apple Intelligence Disebut Akan Punya Fitur Berbayar
Menanggapi penurunan ini, Chief Operating Officer Apple, Jeff Williams baru-baru ini mengunjungi Cina untuk bertemu dengan pejabat dan menegaskan kembali komitmen perusahaan terhadap pasar di negara tersebut.
Analis seperti Lucas Zhong dari Canalys menyarankan bahwa Apple perlu melokalisasi platform Apple Intelligence untuk Cina dalam satu tahun ke depan untuk merebut kembali pangsa pasar yang hilang.
Lini produk iPhone 16 yang akan datang juga dipercaya menghadirkan kesempatan untuk meningkatkan permintaan dan memperbaiki posisi pasar Apple.
Namun, persaingan tetap ketat. Merek-merek dalam negeri menawarkan fitur menarik dengan harga yang kompetitif, dan masih harus dilihat apakah Apple dapat beradaptasi dan merebut kembali dominasinya yang dahulu di Cina.
Editor: Eric Iskandarsjah