Pasar digital di Indonesia memang menjanjikan dan masih akan bertumbuh. Hal tersebut yang juga dirasakan oleh para pelaku industri teknologi informasi atau IT. Menutup tahun 2016 dengan pertumbuhan yang cukup konservatif, para pemain masih optimistis melanjutkan perjuangan di 2017. Secara keseluruhan, bisnis teknologi dan perkembangannya tengah tumbuh cepat dan memberikan dampak positif bagi industri.
“Beragam inovasi akan lahir lebih banyak lagi pada tahun depan. Pertumbuhan inovasi pun akan semakin cepat, baik di sektor cloud services, IoT (internet of things), analytics, dan teknologi baru lainnya,” jelas Handoyo Singgih, Country General Manager Avnet Technology Solutions Indonesia, yang juga Dewan Pengurus AiTI.
Huawei sebagai pemain gawai, juga melihat hal yang sama. Direktur Penjualan Huawei Devices Indonesia Lo Khing Seng memaparkan data GfK yang menunjukkan penjualan yang secara keseluruhan mengalami penurunan, kecuali untuk segmen ponsel pintar berbasis 4G.
“Namun, bisnis telepon genggam ini sangat menarik karena sudah sangat lekat dengan masyarakat Indonesia. Saya melihat daur hidup industri ini akan panjang. Karena masyarakat melihat perangkat ini sebagai simbol status sosial mereka,” kata Lo.
Tahun 2016, sektor komersial terbagi menjadi dua jenis. Pertama, teknologi tradisional seperti server, network, software. Kedua, enterprise, seperti cloud service, flash storage dan hyper-converge.
Adapun pertumbuhan pada sektor tradisional masih terbilang kecil sekitar 6%- 7% dibandingkan tahun 2015. Sementara, pertumbuhan yang besar terjadi di komposisi enterprise. Menurut data AiTi, pertumbuhan flash storage dan hyper-converge bisa lebih dari 100%.
Handoyo menakar, nilai dari industri teknologi ini bisa mencapai Rp 200 triliun dalam satu tahun. Penjualan handphone dan smartphone masih memberikan kontribusi paling besar di industri ini, yakni sebesar 60%.
Laporan yang dirilis GfK menunjukkan, penjualan ponsel dunia pada tahun ini meningkat 6,6% dibanding tahun lalu. Salah satu peningkatan penjualan tertinggi berasal dari Tiongkok dan beberapa negara lain yang diperkirakan mencapai 1,4 miliar unit pada tahun 2016.
Editor: Sigit Kurniawan
