Produksi Karet Sintesis, Synthetic Rubber Indonesia Investasi US$ 435 Juta

marketeers article

PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) resmi beroperasi sebagai produsen karet sintetis pertama di Indonesia yang memproduksipolybutadiene rubber dan solution styrene butadiene rubber. Perusahaan patungan Michelin dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk ini mengucurkan investasi mencapai US$435 juta.

Presiden Direktur SRI Brad Karas mengatakan, SRI sebagai salah satu pionir di Indonesia untuk industri karet sintetis yang menggunakan teknologi baru dalam upaya memproduksi produk-produk bernilai tambah tinggi.

“Denganmenggabungkan bahan baku Chandra Asri dan teknologi dari Michelin, kami mengubah bahan mentah menjadi produk setengah jadi yang digunakan sebagai komponen utama untuk menghasilkan ban ramah lingkungan,” ungkap Karas di Cilegon, Kamis (29/11/2018).

Guna memenuhi standardisasiproduksi, General Managing Partner Michelin Group Florent Menegaux menyampaikan, pihaknya telah melakukan pelatihan bagi para tenaga ahli SRI dari Indonesia sehingga mereka dapat mengembangkan kompetensinya untuk mendukung daya saing perusahaan.

“Selama tahun 2015-2017, kami memberikan pelatihanekstensif bagi karyawan SRI, dengan cara mengirimkan mereka ke pabrik karet sintetis Michelin di Perancis dan Amerika Serikat. Secara umum, staff kunci SRI menjalani 800 jam pelatihan di pabrik-pabrik Michelin,” ucapnya.

 Menteri Perindsutrian Airlangga Hartarto pun angkat bicara, “Karet sintetis merupakan sektor yang perlu dikembangkan karena dibutuhkan banyakindustri lainnya. Misalnya, dimanfaatkan untuk memproduksi ban, conveyor belt, komponen karet, alas kaki, serta pembungkus kabel listrik.”

Saat ini, ia mengatakan hanya terdapat satu produsen karet sintetis dengan kapasitas sebesar 75.000 ton per tahun, sementara kebutuhan karet sintetis di dalam negeri di tahun 2017 mencapai 230.000 ton. “Untuk itu, diharapkan SRI dengan memiliki kapasitas produksi sebesar 120 ribu ton per tahun, dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik,” papar Airlangga.

Editor: Sigit Kurniawan

    Related