Nissan menghentikan produksi mobil listrik ikonik LEAF di pabrik Sunderland, Inggris pekan ini dalam upaya untuk beralih ke generasi baru kendaraan listrik, termasuk pengganti LEAF. Dari total 650.000 unit LEAF yang terjual secara global, lebih dari 280.000 dibuat di pabrik Nissan di Sunderland.
Dilansir dari electrek, fasilitas tersebut sedang disiapkan untuk memproduksi tiga model listrik baru, termasuk pengganti LEAF, setelah Nissan menginvestasikan hingga US$ 3,8 miliar untuk meningkatkan produksi mobil listrik Qashqai, Juke, dan LEAF EV generasi berikutnya.
BACA JUGA: Perayaan 90 Tahun, Strategi Nissan Indonesia lewat EV Experience
Dengan Nissan berkomitmen untuk membuat semua mobil baru di Eropa sepenuhnya bertenaga listrik menjelang tahun 2030. Hal tersebut menandai akhir dari siklus hidup LEAF generasi saat ini di Eropa setelah 13 tahun sukses besar sebagai kendaraan listrik massal pertama di dunia.
Dalam upaya untuk mengatasi penurunan penjualan LEAF saat ini, Nissan berencana meluncurkan LEAF baru dalam bentuk SUV crossover coupe yang lebih kompetitif, dengan desain yang lebih sporty dan jangkauan yang lebih luas, serta menampilkan konsep Chill-Out yang menarik bagi pelanggan.
BACA JUGA: Nissan Akan Miliki Layanan Mobilitas dengan Kendaraan Otonom Level 4
Meskipun LEAF baru akan diluncurkan di pasar Eropa, Nissan tidak merencanakan produksi LEAF baru di AS, yang dapat mengakibatkan hilangnya kredit pajak kendaraan listrik dan potensi tertinggal dari pesaingnya di pasar AS yang makin kompetitif.
Meskipun begitu, LEAF tetap menjadi salah satu kendaraan listrik paling terjangkau di AS, dengan harga mulai dari US$ 28.140, memperkuat posisi Nissan di pasar kendaraan listrik global. Nissan LEAF adalah mobil listrik yang terkenal dan diproduksi oleh Nissan Motor Company.
Diluncurkan pada tahun 2010, LEAF menjadi salah satu mobil listrik massal pertama yang tersedia di pasar global. Dikenal karena kinerja dan efisiensinya yang baik, LEAF telah menjadi salah satu model terlaris dalam segmen mobil listrik, dengan reputasi yang kuat untuk daya tahan baterai, teknologi canggih, dan kontribusinya terhadap pengurangan emisi karbon dioksida.
Editor: Ranto Rajagukguk