Tianneng Group siap untuk melakukan ekspansi ke pasar Indonesia. Sejak awal berdiri pada tahun 1986, produsen dan manufaktur baterai yang bermarkas di Huzhou, Zhejiang, Cina ini mengklaim telah berkembang menjadi pemimpin dalam penyediaan solusi sistem energi hijau di seluruh dunia.
Tianneng Group memiliki tiga sektor utama yang menjadi inti bisnisnya, yaitu sistem baterai energi baru, daur ulang sumber daya, dan industri jasa modern. Dalam industri energi, perusahaan telah mencatatkan dirinya sebagai satu-satunya perusahaan yang memiliki saham terdaftar di dua bursa, yaitu di Shanghai dan Hong Kong Market.
“Dalam pelaksanaan rencana ini, kami melihat adanya peluang yang berkelanjutan dalam mengembangkan sumber daya baterai yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Selain itu, rencana ini juga akan memperkuat pertukaran ekonomi dan sosial antara Cina dan Indonesia,” ujar Jack Yang, Vice President Tianneng Group dalam keterangannya, pada Minggu (21/5/2023).
Dengan kekuatan dari 17 basis produksi yang tersebar di tujuh provinsi di Cina dan fasilitas penelitian dan pengembangan baterai dan energi terbarukan, Tianneng Group mampu bersaing secara kompetitif. Bahkan, dengan memiliki 130 anak perusahaan dan hampir 30.000 karyawan, perusahaan ini menjadi salah satu raksasa di industri ini.
BACA JUGA: INAPA 2023 Dorong Ekosistem Baterai dan EV di Indonesia
Selain fokus pada produksi, Tianneng Group juga berkomitmen dalam memberikan kontribusi terhadap lingkungan. Mereka memiliki lima fasilitas daur ulang di Cina yang mampu mengolah baterai lithium dengan kapasitas mencapai 120.000 ton per tahun.
Fasilitas daur ulang ini juga memiliki kapasitas untuk mengolah baterai asam timbal sebesar 1 juta ton per tahun, setara dengan mengurangi penggunaan 11,2 juta ton batubara setiap tahunnya. Dengan rekam jejak yang positif ini, Tianneng Group juga memiliki rencana untuk membangun fasilitas daur ulang baterai di Indonesia.
Jaringan penjualan Tianneng Group telah meluas ke seluruh penjuru dunia dan didukung oleh sistem manajemen dealer yang komprehensif. Perusahaan ini memiliki lima wilayah perdagangan internasional utama, yaitu Asia-Pasifik, Timur Tengah dan Afrika, Amerika, Eropa, dan India, yang memungkinkannya menjual produknya di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.
Tianneng Group memiliki lebih dari 400.000 toko dan telah diterima oleh lebih dari 4 juta pengguna di berbagai belahan dunia. Selain itu, Tianneng Group telah mendirikan pusat integrasi sumber daya global yang bertujuan untuk menggabungkan konten ekologis dari rantai industri hulu dan hilir, memastikan penggunaan sumber daya yang efisien dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Honda X POSCO, Kolaborasi Ciptakan Baterai Ramah Lingkungan
Tianneng Group telah terdaftar di bursa A+H Shares dan memiliki total aset yang melebihi ¥ 40 miliar. Pada tahun 2022, perusahaan ini mencatat pendapatan operasional sebesar ¥. 201,9 miliar. Prestasinya juga terlihat dari peringkatnya di dalam daftar 500 perusahaan teratas di Cina.
Di sini, Tianneng menempati peringkat ke-149 secara keseluruhan, peringkat ke-40 di antara 500 perusahaan swasta terkemuka, dan peringkat ke-65 di antara 500 perusahaan manufaktur terkemuka di Cina pada tahun yang sama.
“Ekspansi perusahaan di Indonesia melampaui peran sebagai produsen baterai semata. Kami juga ingin membuka peluang kerja sama dengan industri lokal untuk memperkuat jaringan distribusi produk baterai SLA, lithium-ion, dan sodium-ion. Selain itu, Kami berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan melalui pengembangan ekosistem green energy,” tutup Jack Yang.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz